Lomba Agustusan 2023 Jangan Lagi Ada Korban di Tasikmalaya

Pernak-pernik dan lomba agustusan
Sebuah miniatur bendera merah putih terpajang di lapak jualan pedagang di Jalan HZ Mustofa, Kamis (10/8/2023). Peringatan hari kemerdekaan biasa dirayakan dengan berbagai perlombaan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lomba Agustusan selalu mewarnai peringatan hari kemerdekaan RI setiap tahunnya. Namun perlu diperhatikan soal sisi keselamatan mengingat tahun lalu, Agustusan sampai menjatuhkan korban jiwa.

Sebagian warga mungkin masih ingat dengan periwtiwa meninggalnya seorang ibu muda di Mangkubumi pada Agustusan 2022 lalu. Di mana dia tiba-tiba ambruk saat mengikuti perlombaan balap karung dan meninggal dunia.

Sejurus dengan itu di Purbaratu, seorang pria lansia pun tiba-tiba ambruk ketika bernyanyi di panggung hiburan. Setelah dievakuasi oleh warga dan diperiksa tenaga medis, lansia itu pun dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga:Menyambut 78 Tahun Kemerdekaan RI, Warga Makan Liwet Bareng Sepanjang 700 Meter di TasikmalayaPatut Dicontoh! Warga Di Sini Berbenah Lingkungan Tanpa Diatur Pemerintah Kota Tasikmalaya

Sekretaris Karang Taruna Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman mengakui bahwa perayaan agustusan di masyarakat tidak lepas dari para pemuda. Di mana sebagian masyarakat masih aktif melaksanakan lomba-lomba. “Karena biasanya semangat agustusan di masyarakat memang selalu tinggi,” terangnya kepada Radartasik.id, Kamis (10/8/2023).

Arief pun masih ingat, bahwa tahun lalu memang beberapa kegiatan agustusan di masyarakat menyisakan duka. Maka dari itu hal ini perlu menjadi perhatian para pemuda yang menyelenggarakan lomba-lomba. “Jadi sebisa mungkin, jangan sampai ada korban di semarak Agustusan,” ucapnya.

Melihat dari kasus tahun lalu, dua warga yang meninggal saat agustusan disinyalir memiliki riwayat penyakit. Untuk itu pemilihan warga yang sudah lansia dan memiliki riwayat penyakit jangan sampai dilibatkan dalam kegiatan berat. “Kalau yang kesehatannya bermasalah, lomba-lombanya jangan terlalu berat,” tuturnya.

Selain itu sisi keamanan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pun harus diperhatikan. Misalnya omba panjat pinang menurutnya cukup berisiko tinggi untuk keselamatan. “Ketika memang risikonya terlalu tinggi, ya lebih baik cari jenis perlombaan lain,” terangnya.

Terlepas hal itu karena penyakit, namun ketika terjadi peristiwa tak diinginkan menurutnya tetap akan berdampak psikis kepada panitia. Sehingga para pemuda yang melaksanakan kegiatan Agustusan perlu bijaksana. “Kaarena biasanya warga terlalu bersemangat saat lomba-lomba Agustusan,” katanya.

0 Komentar