Lebih dari 200 Ribu CPD Beradu Bakat di PPDB Jabar 2024 Tahap II

PPDB Jabar 2024 Tahap II
Ade Afriandi, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, saat memantau PPDB Jabar. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahap II untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 kini memasuki tahap tes kemampuan prestasi bagi calon peserta didik (CPD). Tes ini dijadwalkan berlangsung pada 1-2 Juli 2024.

Tes PPDB Jabar 2024 Tahap II ini ditujukan bagi CPD yang mendaftar melalui jalur prestasi olahraga dan seni untuk SMA, serta jalur tes kemampuan bakat untuk SMK. 

Tahap II ini mencakup tiga jalur pendaftaran, yaitu jalur prestasi (akademik, olahraga, dan seni), jalur afirmasi untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), dan jalur perpindahan tugas orang tua.

Baca Juga:Rahasia Tersembunyi di Balik Perjuangan Tokoh Inspiratif dari Kota Tasikmalaya Kurniawan Menuju KesuksesanBubung Kurniawan, dari Jalan Kehutanan Kota Tasikmalaya ke Kancah Nasional, Kisah Inspiratif Sang Akuntan

Ade Afriandi, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, menyampaikan bahwa tes akan dilaksanakan di sekolah pilihan pertama dengan tim penguji yang terdiri dari guru mata pelajaran terkait. 

Menurut dia, jumlah CPD yang telah mendaftar pada PPDB tahap II hingga penutupan pendaftaran pada tanggal 28 Juni mencapai 207.183 orang. 

Angka tersebut melebihi kuota yang tersedia, yaitu 162.673 CPD untuk seluruh SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat.

Pengumuman hasil tes PPDB tahap II dijadwalkan pada 5 Juli. CPD dapat memantau hasilnya secara online melalui laman PPDB Dinas Pendidikan Jabar maupun aplikasi Sapawarga. 

Proses daftar ulang bagi CPD yang lolos akan dilaksanakan pada 8-9 Juli.

Ade juga mengingatkan agar CPD yang tidak lolos tidak memaksakan diri untuk masuk ke sekolah yang diinginkan dengan cara yang melanggar aturan. 

Dia menegaskan bahwa tindakan melanggar aturan akan ditindak, seperti yang terjadi pada tahap pertama di mana lebih dari 200 CPD dianulir karena menggunakan KK dengan alamat yang bukan domisili siswa.

Baca Juga:Akhmad Dimyati Selesaikan Pengiriman Berkas Bakal Calon Perseorangan untuk Pilkada Kota BanjarPeringatan Stasiun Klimatologi! Cuaca Ekstrem Mengancam Jawa Barat, Hujan Lebat dan Petir Mengintai

”Yang terpenting adalah sekolah, baik di negeri atau swasta,” ungkap Ade Afriandi. (rls)

0 Komentar