Lapangan Upacara Jadi Lapak Usaha Potensial di Dadaha Kota Tasikmalaya

Alun-alun dadaha, lapangan upacara, pkl
Lapangan upacara atau alun-alun Dadaha jadi lapak potensial untuk usaha PKL dan sewa mainan anak, Minggu (26/5/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasca revitalisasi, Lapangan Alun-Alun Dadaha seakan menjadi lapak usaha bagi masyarakat. Di mana hampir separuh area tersebut diisi oleh pedagang dan juga penyedia jasa sewa mainan.

Sebelum revitalisasi, lapangan dadaha cenderung hanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan upacara dan event-event yang sifatnya insidental. Namun kali ini area tersebut menjadi lapak potensial untuk membuka usaha.

Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah menyediakan arena bermain bagi anak. Dari mulai perosotan, jungkat-jungkit sampai ayunan sehingga banyak orang tua yang membawa anaknya bermain di area tersebut.

Baca Juga:Percuma, Penataan Ulang Pedestrian Cihideung Tanpa Keseriusan dari Pemkot TasikmalayaJumlahnya Jadi 98, PPK Cihideung Petakan TPS dan Data Pemilih Untuk Pilkada di Kota Tasikmalaya

Daya tarik itu pun menjadi lahan potensial bagi otak bisnis sebagian masyarakat. Sehingga kini di sana sudah muncul lapak-lapak PKL dan penyewaan mainan untuk anak.Bahkan ke depannya lapangan dadaha bisa membuat pengunjung semakin betah. Pasalnya akan dipasang sarana wifi agar pengunjung bisa mengakses internet secara gratis.

Salah seorang penghunjung, Ina Nurlina (38) mengaku lapangan Dadaha cukup efektif untuk mengajak anak bermain. Soal adanya PKL dan lapak sewa maiunan, dia tidak begitu mempersoalkan selama tidak semerawut. “Alas tertata enggak apa-apa sih, karena kalau jajan jadi dekat juga,” imbuhnya.

Bahkan dia pun melihat area tersebut memang lapak potensial untuk mengais rezeki. Jika memungkinkan, perempuan itu pun pinya rencana untuk berjualan jajanan di lapangan alun-alun Dadaha. “Kalau tahu di sini boleh jualan saya juga mau, tadinya saya kira enggak boleh,” terangnya.

Pengunjung lainnya, Irpan (36) juga menilai lapangan Dadaha jadi tempat yang menyenangkan untuk mengasuh anak. Karena saat ini di tempat tersebut ada sarana bermain untuk anak. “Sebelumnya kan lapangan saja, enggak ada untuk main anak,” katanya.

Kendati demikian, dia mengeluhkan karena harus merogoh kocek lebih banyak dari biasanya. Karena banyak mainan berbayar di tambah banyak jajanan anak di sana. “Tadinya kan ke sini itu agar bisa ngajak anak tanpa harus banyak mengeluarkan uang, kalau begini tetap saja bobol,” ucap pria berkaca mata itu.(rga)

0 Komentar