Lapangan Kerja Minim, Lulusan Sarjana Lebih Banyak Membidik Sektor Informal

lapangan kerja
Pemkot Tasikmalaya luncurkan Instagram @Hayu_Gawe untuk menginformasikan tentang lapangan pekerjaan yang tersedia di kota tasik.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Minimnya ketersediaan lapangan kerja formal membuat masyarakat makin sulit mendapatkan pekerjaan.

Bukan hanya masyarakat biasa, mereka yang lulus sarjana dari perguruan tinggi pun kesulitan mendapatkan penghidupan di sektor formal.

Sebaliknya kebanyakan lapangan kerja yang ada di sektor informal.

Apalagi mereka yang lulus kuliah pada saat pandemi Covid-19 merebak. Yakni sekitar tahun 2020. Pada saat itu, banyak perusahaan tidak membuka lowongan kerja.

Baca Juga:Waduh! Penggunaan Basa Sunda Kurang Diminati Anak Muda TasikmalayaTukang Kredit Ini Tertimbun Longsor Cikijing-Kuningan, Baru Ditemukan Setelah 25 Hari Terkubur

Sedangkan saat ini ketika perekonomian perlahan pulih, mereka telah kehilangan waktu dan perusahaan lebih memilih calon pekerja yang lebih muda.

Pengalaman ini diceritakan seorang pemuda berinisial SA (25), asal Bungursari.

Ia mengaku lulus kuliah pada tahun 2020 dari fakultas ekonomi salah satu universitas di Priangan Timur. Saat itu Indonesia terhantam pandemi.

Sehingga minim sekali perusahaan yang membuka lowongan kerja sebagai tenaga pengelola keuangan, hingga sumber daya manusia perusahaan.

Akhirnya dia selama tiga tahun terakhir hanya bekerja paruh waktu di beberapa perusahaan tanpa pernah diangkat menjadi karyawan tetap.

“Sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi usia dan produktifitas sangat diperhatikan perusahaan sekarang. Solusi lain terpikirkan sebenarnya yaitu pulang kampung membuka usaha dari rumah tetapi juga membutuhkan modal besar,” ceritanya kepada Radar, Senin, 1 April 2024.

Ia berharap bisa menemukan profesi yang selaras dengan kompetensinya, di pusat Industri Priangan Timur, Kota Tasikmalaya.

Namun ternyata lapangan pekerjaan justru lebih banyak di sektor informal.

“Lebih sedikit di sini. Tidak banyak pilihan,” ucapnya.

Berdasarkan data yang diunggah Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya, selama 2023 tercatat 3.520 orang pencetak kartu kuning. Di mana hal itu diartikan mereka yang memerlukan pekerjaan.

Baca Juga:Ikutan Midnight Shoping Pelanggan Plaza Asia Ini Raih Hadiah MotorPenghargaan Rantang Pramuka: Kwarcab Pramuka Kota Tasikmalaya Raih Juara Favorit 1 se-Jabar

Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan mengatakan sudah memunculkan inovasi baru untuk para pencari kerja.

Melalui laman media sosial Instagram bernama, @hayu_gawe.

“Hayu Gawe itu memanfaatkan media sosial yang sering diakses masyarakat. Diberi informasi terkait dengan peluang kerja. Peluang kerja ini bukan hanya sektor formal, tetapi semua informasi yang bisa menjadikan peluang kerja,” jelas Ivan sata ditemui usai Safari Ramadan di Kawalu, kemarin. (Ayu Sabrina)

0 Komentar