Lalin di HZ Belum Terpetakan

Lalin di HZ Belum Terpetakan
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Dorongan untuk melanjutkan penataan di Jalan HZ Mustofa tentunya akan berdampak pada kondisi lalu lintas. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya harus siap menyesuaikan manajemen lalu lintas.

Secara fisik, melalui penataan yang dilakukan, lebar jalan kawasan HZ Mustofa mengalami penyempitan. Namun pada teknisnya, ruang untuk arus lalu lintas terbilang tetap karena yang dihilangkan adalah ruang yang sebelumnya digunakan parkir.

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Tasikmalaya Gumilar mengatakan,akan mendukung apa yang menjadi kebijakan pimpinan. Termasuk untuk menunjang kelanjutan penataan di Jalan HZ Mustofa. “Ya kalau jadi kebijakan pimpinan, tentu kita siap mendukung,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga:Oknum TNI Dilarang MembekingiBangkitkan UMKM dari Keterpurukan

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Untuk manajemen lalu lintas tentunya belum bisa tergambarkan secara pasti. Namun nantinya Dishub akan melakukan koordinasi dengan Sat Lantas guna menyesuaikan manajemen lalu lintas. “Karena kan tidak cukup secara teori saja,” katanya.

Secara teknis, Dishub akan menyiapkan rancangan manajemen lalu lintas untuk diuji coba untuk melihat dampaknya. Tentunya dengan berbagai perhitungan dan tidak asal-asalan.

“Bukan berarti coba-coba, karena kan melalui pertimbangan dulu,” terangnya.

Soal lalu lintas di Jalan HZ Mustofa yang sudah dilakukan penataan, secara umum tetap terkendali.

Perbedaannya lebih kepada waktu tempuh karena pengunjung yang datang harus berputar-putar mencari tempat parkir. “Kita juga masih terus memonitor kondisi lalu lintas di sana,” ucapnya.

Terkait parkir, Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Uen Haeruman juga siap untuk mendukung kelanjutan penataan. Meskipun diakuinya hal itu akan membabat habis lahan pelayanan parkir. “Ya otomatis kan ditiadakan tempat parkirnya,” ucapnya.

Ada pun alternatif yang bisa disiapkan yakni memanfaatkan jalur-jalur sayap. Di antaranya yakni Jalan Pataruman, Jalan Panyerutan dan Jalan Selakaso yang saat ini tidak terlalu ramai. “Memang tidak akan sebanding, tapi bisa jadi alternatif,” ucapnya.

Baca Juga:Tiang di Ahmad Yani Mengancam Pekerja JembatanPerempuan Muda Nekat Naik Tower Lagi

Kekurangannya tentu perlu didukung sarana parkir di luar bahu jalan. Seperti halnya wacana eks Setda Kabupaten yang akan dijadikan gedung parkir, tentunya hal itu akan sangat membantu. “Ada juga pemilik lahan di jalur HZ yang sudah siap membangun gedung parkir jika penataan dilanjutkan,” katanya.

0 Komentar