CISOMPET, RADSIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelontorkan dana sebesar Rp 1,7 miliar dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Garut. Hal itu disampaikan Bupati Garut H Rudy Gunawan di sela-sela kunjungannya di lokasi bencana di Kecamatan Cisompet.
“Jadi banjir di Garut Selatan itu terjadi di lima kecamatan. Tapi yang terdampak secara luas itu adalah di Kecamatan Pameungpeuk. Ada satu orang yang meninggal dunia yaitu di Kecamatan Cisompet dan ada lebih daripada 1.000 rumah yang terdampak,” ujar Rudy.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Pengusaha Kena Tipu Ratusan JutaFashion Show Tuai Polemik
Ia juga akan memberikan cash for work sebesar Rp 300 ribu untuk satu rumah dari BTT yang dikeluarkan. Selain itu, akan memberikan bantuan dana maksimal Rp 20 juta bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana.
“Dengan 1.000 rumah lebih, kurang lebih Rp 300 juta, yang kedua adalah rumah yang rusak berat, rusak ringan itu telah dilakukan perbaikan dan pemberian maksimal Rp 20 juta. Sedangkan untuk infrastruktur, terutama itu adalah melakukan rekonstruksi inti PDAM dan jembatan serta berbagai fasilitas lain, ya semuanya kita keluarkan hari ini dana Rp 1,7 miliar dari BTT,” ungkapnya.
Rudy memaparkan, pemkab telah menerima sumbangan dana dari Bank BJB Cabang Garut sebesar Rp 100 juta. “Dan kita akan umumkan siapa yang memberikan sumbangan kepada pemerintah daerah dan kita juga berharap masalah yang berhubungan dengan penanganan selanjutnya pasca bencana, kita akan mengecek beberapa tempat di antaranya adalah jembatan-jembatan,” papar Rudy
Selain itu, Rudy akan mengadakan pengecekan bantaran sungai dalam bentuk pengerukan dari sedimentasi. “Ya itu lah, hari ini sudah kita keluarkan (BTT) ya. Jadi bisa dieksekusi besok atau lusa di bawah koordinasi pak sekda selaku Kepala BPBD dan Kalak BPBD Pak Satria Budi yang dilakukan dengan para camat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan juga akan menanggung pengobatan penyintas bencana yang terdampak banjir ataupun tanah longsor. “Mereka yang mendapatkan pengobatan itu gratis ya, ditanggung pemerintah daerah. Sedangkan hal-hal lain lah ya menyangkut tentang kesiapsiagaan bencana dalam mitigasi bencana, ini kita lakukan sosialisasi melalui rekan-rekan kepala desa,” pungkasnya. (mg1)