Krisis Air Bersih Melanda Pangandaran, Desa-Desa Terpencil Berjuang Melawan Musim Kemarau

krisis air bersih
Petani di Margacinta Kabupaten Pangandaran saat menyedot air dari sebuah sumur, Kamis, 22 Agustus 2024. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Musim kemarau tahun ini sangat berdampak pada masyarakat Kabupaten Pangandaran, yang mulai menghadapi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Menurut Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, permintaan air dari desa-desa semakin meningkat.

Dia menjelaskan bahwa beberapa desa seperti Cibanten dan Kertayasa di Kecamatan Cijulang sudah mulai mengambil air dari sungai.

Baca Juga:Aktor Ternama Reza Rahadian Sampaikan Orasi di Depan DPR: Ini Negara Bukan Milik Keluarga Tertentu

Selain itu, desa-desa seperti Batukaras, Margacinta, dan beberapa desa di Kalipucang seperti Bagolo dan Jangraga juga mengalami kesulitan serupa.

Meskipun permintaan air bersih dari warga sangat tinggi, pihak Tagana saat ini tidak dapat membantu dengan mengirimkan air, karena armada mereka sedang dalam proses perbaikan.

”Mungkin ada ribuan warga yang butuh air bersih, tapi kita tidak bisa bantu dulu,” ungkap Nana kepada Radartasik.id, Kamis, 22 Agustus 2024.

Dia juga menambahkan bahwa desa-desa yang disebutkan tersebut sudah lama mengalami masalah kekeringan setiap musim kemarau.

Seorang warga Desa Margacinta, Wahad (50 tahun), mengungkapkan bahwa beberapa dusun di desanya sudah mulai mengalami krisis air bersih.

Dia menyebutkan bahwa beberapa sumur warga juga sudah mengering. Meskipun demikian, masih ada beberapa sumur yang menyimpan sisa-sisa air, namun banyak warga harus mengandalkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Wahad juga menyoroti bahwa banyak sawah di daerahnya mengalami gagal panen karena kekurangan air, membuat tahun ini menjadi tahun yang sangat sulit bagi para petani.

Baca Juga:

Dengan demikian, kekeringan yang melanda Kabupaten Pangandaran semakin memperburuk kondisi warga, terutama bagi mereka yang bergantung pada air untuk kebutuhan sehari-hari dan pertanian mereka. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar