TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan data pemilih akurat menjadi penunjang kualitas Pemilu. Sementara kondisi masyarakat terus berubah-ubah.
Hal ini merupakan tantangan bagi KPU dalam mengolah data. Sehingga hak pilih seluruh masyarakat bisa terakomodir saat pencoblosan.
Ketua KPU Kota Tasikmalaya Dr Ade Zaenul Mutaqin mengatakan bahwa untuk mencapai data pemilih yang akurat ada beberapa proses tahapan. Yakni pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilaksanakan sebulan ke belakang.
“Saat ini kami sedang proses pencermatan, ketika ada kekeliruan maka akan langsung diperbaiki,” ucapnya.
Baca juga: Virus Polio “Bangkit dari Kubur”: Semakin Dekat dan Nyata
Hasil coklit tidak serta merta jadi data final untuk Pemilu. Masih perlu pengolahan data lagi sampai akhirnya jadi Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Nanti DPT itu akan kelihatan bulan Juni,” ucapnya.
Data kependudukan, lanjutnya, bersifat dinamis. Sehingga masih memungkinkan adanya warga yang migrasi ke tempat lain. Baik di dalam kota maupun luar kota. “Nanti kita berupaya untuk update terus,” ucapnya.
Pada dasarnya ia berharap dan berupaya untuk mengantongi data pemilih yang akurat. Supaya pemilu berjalan dengan lancar tanpa ada kekeliruan data pemilih.
“Mohon dukungan dari semuanya supaya data pemilih kita bisa akurat,” terangnya.
Baca juga: Cerita Nasabah BNI asal Banjarsari yang Dapat Hadiah Sepeda Motor
Beberapa daerah muncul polemik aparat kepolisian yang masuk dalam data pemilih. Menurut Ade hal itu bisa saja terjadi. Khususnya bagi anggota polri yang baru masuk.