Kota Tasikmalaya Kekurangan Penghulu, Idealnya Satu Kecamatan Ada 2 Orang

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jumlah penghulu di Kota Tasikmalaya masih kurang. Saat ini di tiap kecamatan baru ada satu KUA dan satu penghulu saja.

Tidak ideal untuk melayani masyarakat yang jumlahnya cukup banyak.

Sebab, tugas penghulu bukan hanya mencatat pernikahan tapi juga melayani berbagai konsultasi berkaitan rumah tangga. Termasuk juga bimbingan sebelum menikah.

Kepala Seksi Bimas Islam H Danial Abdul Holik SAg MSi, mengatakan jumlah pernikahan yang dilayani KUA dan penghulu setiap tahunnya cukup banyak.

Baca juga: Indonesia Darurat Penghulu, Sampai Tahun 2027 Akan Ada 2.383 Orang yang Pensiun, Tahun Depan Dibuka Rekrutmen

Sehingga jumlah yang ada sekarang tidak ideal untuk pelayanan.

“Kurang, minimal di 1 kecamatan  ada 2 orang penghulu ditambah 1 kepala KUA, mudah-mudahan bisa tertutupi dengan PPPK penghulu ,” tuturnya kepada Radar, Jumat (1/9/2023).

Sebelumnya, disampaikan oleh Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kemenag RI, Zainal Mustamin, bahwa jumlah tenaga fungsional penghulu saat ini sangatlah kurang.

Adapun kebutuhan penghulu secara nasional adalah 16.263 orang. Saat ini baru tersedia 9.054 orang saja.

Kemenag pun berusaha melakukan penambahan. Tahun ini, sudah tercatat 950 penghulu baru untuk atasi kekurangan lewat jalur rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), tapi itu masih kurang.

Baca juga: Mantap! Ini Jebolan Indosiar yang Masuk Nominasi SCTV Music Awards 2023, dari Juara Dangdut Academy hingga Lida

Begitupun disampaikan Danial, bahwa hingga saat ini Kemenag Kota Tasikmalaya tengah menunggu penambahan 11 penghulu yang diresmikan dalam Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).

“P3K yang baru diangkat formasi penghulu masih menunggu SPMT, datanya belum fix (belum pasti, Red). Informasi sementara ada 11 orang, fix-nya masih menunggu SPMT,” terangnya.

Sama halnya dengan kondisi darurat penghulu di taraf nasional yang disebabkan angka pensiun yang tinggi, di Kota Tasikmalaya pun terjadi memiliki alasan yang sama.

“Ya pensiun setiap tahun, tidak diimbangi dengan pengangkatan (penghulu). Tahun ini sudah 3 orang pensiun, tahun depannya ada lagi,” kata Danial menerangkan. (mg3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *