Korban yang Tertimbun Longsor Harusnya Melangsungkan Hajatan Nikahan Hari Ini

tertimbun longsoran
Warga bersama aparat menyingkirkan sisa material longsoran TPT. (Fatkhur Rizqi/radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Tewasnya Ai Sumiati (44) yang tertimbun longsor bersama Dikry Fadlan Mutakin, cucunya, menyayat hati keluarga.

Warga Dusun Cikujang Girang RT 003 / RW 002 Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti ini tertimbun longsoran tembok penahan tebing (TPT) setinggi 4 meter di depan rumahnya.

Bukan saja lantaran kematiannya yang mengenaskan tertimbun bebatuan TPT, tapi juga lantaran pada hari Sabtu, 3 Desember 2023, ia harusnya menikahkan salah satu anaknya.

Baca Juga:Unjuk Rasa ke Bale Kota Tasikmalaya, Mahasiswa Gagal Bertemu ChekaIsu Rotasi Mutasi Bikin Gaduh, DPRD Minta ASN Kota Tasikmalaya Tunjukan Kinerja Dulu

Informasi ini disampaikan anak ke-3 Ai Sumiati, Dede Khoirudin (14) yang tinggal di Subang.

Malam sebelum longsor menerjang dan menewaskan ibunya, ia sempat ditelepon oleh sang ibu.

Ai Sumiati mengabarkan bahwa salah satu kakak Dede akan menikah pada tanggal 3 Desember ini.

“Saya juga memang ada rencana mau pulang. Ibu tadi malam (kemarin malam, red) menelpon kakak mau nikah,” ujar Dede, Jumat (1/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa di rumah itu, ibunya tinggal bersama saudaranya yang lain. Sedangkan ia sendiri tinggal terpisah di Subang.

“Jadi ibu saya punya anak empat, yaitu Deli Sri Mulyani, Kamaludin, saya Dede Khoirudin, dan adiknya sudah meninggal. Dan yang di rumah ini ada dua kakaknya yaitu Deli Sri Mulyani dan Kamaludin serta cucu dari kakak pertama yaitu Dikry dan ibu saya,” paparnya.

Sayang kabar bahagia yang disampaikan almarhumah itu berubah menjadi kabar duka hanya selang beberapa jam setelah telepon ditutup.

Baca Juga:Upah Minimum Kota Tasikmalaya Cuma Naik Rp 97.000, Serikat Buruh Kecewa!Awal Perpanjangan Jabatan, Cheka Sabet Dua Penghargaan

Dede mengaku tidak menyangka. Kepulangannya ke Dusun Cikujang Girang Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti yang semula akan merasa berbahagia, berubah menjadi duka. Ia pulang untuk menyaksikan ibunya dimakamkan.

“Sebelum ibu meninggal saya tidak ada firasat apa-apa. Sehingga tak menyangka (akan meninggal dunia, red),” ujarnya.

Jenazah Ai Sumiati dan cucunya telah dimakamkan Jumat pagi, sekitar pukul 08.00.

“Ternyata pulang ke sini untuk melihat terakhir kali ibu saya,” katanya. (Fatkhur Rizqi)

0 Komentar