Korban WO Executor Project di Tasikmalaya, Puluhan Calon Pengantin Terancam Batal Nikah, Pontang-Panting Cari Dana Pengganti yang Dibawa Kabur 

Wedding Organizer di Tasikmalaya Tipu Calon Pengantin, WO Executor Project
Salah satu wedding organizer di Tasikmalaya tipu calon pengantinnya hingga miliaran rupiah. Para korban pun melaporkan pemilik WO ke polisi. (Ilustrasi/ Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Imbas dari dugaan penipuan yang dilakukan WO Executor Project (EP), puluhan calon pengantin (catin) terancam batal melangsungkan pesta pernikahan. Pasalnya, mereka harus memutar otak untuk bisa mencari dana pengganti yang telah diambil oleh F, pemilik WO EP.

SH, salah satu korban WO EP sudah kalang kabut mencari pengganti uang untuk bisa menggelar pesta pernikahannya sesuai jadwal. “Masih pontang panting nyari dana buat bayar vendor, soalnya vendor belum ada yang dikasih DP padahal aku uang udah masuk banyak ke WO. Seminggu harus ngumpulin uang yang udah masuk ke WO kalau mau jalan acara. Pusing banget saya,” ungkapnya kepada Radar, (21/1/24).

Lebih dari 30 pasangan calon pengantin (Catin) yang terancam batal menggelar hajat pernikahan, lantaran vendor tak bisa begitu saja menanggung ulah WO EP tersebut. “Kurang lebih 30 pasang, itu yang di luar Tasikmalaya, ada juga dari Ciamis, Pangandaran, dan Bandung,” ujar SH.

Baca Juga:WASPADA!! Salah Satu Wedding Organizer di Tasikmalaya Tipu Calon Pengantin Miliaran Rupiah, Korban Laporkan Pemilik WO kepada PolisiMusrenbang Desa Sukapada Tasikmalaya Prioritaskan Bidang Pertanian, Genjot Kemandirian Ekonomi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Hingga saat ini, korban masih memberikan kesempatan keluarga F untuk bertanggungjawab mendatangkan owner EP tersebut ke hadapan para korban. Jika hal itu tak bisa dipenuhi, para korban akan melaporkan perkara tersebut ke pihak yang berwajib.

“Kami belum lapor, mereka minta diselesaikan secara kekeluargaan dulu. Kami beri kesempatan, kalau tidak bisa kami rasa sudah seharusnya kami melapor. Kemarin aku udah ke rumah orang tuanya mereka minta waktu 2x24jam,” jelasnya.

SH semula akan menggelar pesta pernikahan pada 4 Februari mendatang. Ia dan calon suaminya sudah merogoh kocek Rp 40 juta lebih ke WO EP, yang seharusnya disalurkan pada vendor yang bekerja sama. Namun, atas kondisi ini pun SH harus memutar otak agar pesta pernikahannya bisa tetap berlangsung.

Cara memikat para klien, WO EP diketahui kerap mengiming-imingi diskon dan bonus yang akan diterima catin. “Kalau untuk awal-awal sebelum DP tuh ada yang diiming-imingi diskon Rp 4jt, ada yang gratis prewedd, gratis ini itu. Terus kalau ada klien yang mau pake jasa pas hari-H, aja dia iming-iming diskon gede sampai Rp 8jt biar diambil alih semua sama dia vendornya,” tutur SH.

0 Komentar