Konsep Penataan PKL Belum Kunjung Final

Konsep Penataan PKL Belum Kunjung Final
ASPIRASI. Warga Jalan Cihideung mengangkat karton aspirasi mengenai konsep penataan Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung, Rabu (6/7/2022). Rangga jatnika / radar tasikmalaya
0 Komentar

BUNGURSARI, RADSIK – Tim Penataan Jalan Cihideung dan HZ Mustofa melakukan pertemuan dengan warga Jalan HZ Mustofa dan Cihideung, termasuk PKL di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (6/7/2022). Mereka menyosialisasikan terkait gambaran visual penataan yang akan dilakukan Pemkot Tasikmalaya.

[membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”disini”]

Namun dalam pertemuan itu, tim belum tegas soal konsep penataan. Seperti halnya ketika warga mempertanyakan soal ditutupnya Jalan Cihideung untuk kendaraan. Warga belum mendapat kepastian soal itu.

Baca Juga:Kurban Tanpa Kantong PlastikDinas Terkait Diminta Fokus

Asisten Daerah (Asda) 2 Setda Kota Tasikmalaya H Tedi Setiadi menyebutkan bahwa konsepnya memang jalur Cihideung akan ditutup. “Memang konsep dari PUTR untuk masuk ke Jalan Cihideung itu mobil sudah tidak bisa masuk ke sana,” kata Koordinator Tim Penataan Jalan Cihideung dan HZ Mustofa itu, kemarin.

Namun, pihaknya akan mem­per­timbang­kan keberatan dari warga soal penutupan itu. Tim penataan pun menjadikan itu catatan sebagai bahan laporan dari hasil sosialisasi. “Nanti kita akan sampaikan ke pak wali,” katanya.

Begitu juga dengan PKL yang menolak untuk dipindahkan ke lokasi lain. Pihaknya menerima masukan karena sebagai bahan pengkajian tim penataan. “Belum final, akan dikaji,” terangnya.

Sementara itu, Tedi menuturkan, dalam sosialisasi, pihaknya menyampaikan misi pemerintah, yakni melakukan penataan dari mulai trotoar, lalu lintas dan lingkungan pusat kota. “Para pejalan kaki bisa dengan nyaman berlalu lalang di sana,” ungkapnya.

Juru bicara warga Jalan Cihideung Kepler Sianturi menyampaikan, secara umum masyarakat mendukung penataan yang dilakukan pemkot. Namun, bukan berarti warga akan diam saja ketika ada hal-hal yang merugikan. “Kita ingin penataan ini dilakukan secara maksimal,” katanya.

Pasalnya, warga Jalan Cihideung memiliki trauma dengan janji manis penataan dari pemkot. Karena upaya serupa yang pernah dilakukan hasilnya sangat buruk. “Dari mulai penataan PKL 2015, Pasar Karlis dan juga batu andesit, jadi warga juga berpikir pedestrian juga akan seperti itu,” ucapnya.

Apalagi penutupan Jalan Cihideung sangat merugikan masyarakat sekitar. Khususnya, terkait akses masuk warga dan pemilik toko yang memiliki kendaraan roda empat. “Kalau ada tamu parkirnya harus jauh, dan yang mau belanja ke sana juga jadi malas,” ucapnya.

0 Komentar