Komunikasi Jadi Kunci Kemenangan

Komunikasi Jadi Kunci Kemenangan
KOMPAK. Wakil Ketua Bappilu Partai Golkar Jabar Dr H Iwan Saputra kompak bersama Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya H M Yusuf dalam suatu acara, belum lama ini. ISTIMEWA
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Jawa Barat Dr H Iwan Saputra mengatakan, pihaknya punya atensi untuk kembali menang di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya.

Pasalnya, kata Iwan, sebelumnya partai berlambang beringin itu berhasil menduduki kursi eksekutif. “Sudah menjadi target Golkar untuk menang di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya,” katanya melalui sambungan telepon, kemarin.

Menurut dia, terkait adanya jeda dua tahun dari akhir masa jabatan sampai dengan Pilkada 2024, hal itu bukan alasan untuk tidak bekerja memenangkan kembali pesta demokrasi. Justru ini menjadi tantangan agar Golkar dan H M Yusuf bisa mempertahankan elektabilitasnya.

Baca Juga:UT Ojat151 Kios Rata dengan Tanah

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

“Jeda ini menjadi tantangan dan akan menjadikannya sebuah peluang, nanti posisinya antar kandidat sama tinggal bagaimana memanfaatkan peluang tadi dengan sangat baik,” katanya, menjelaskan.

Dalam mencapai target tersebut, kata dia, pihaknya bersama H M Yusuf sendiri akan terus bergerak membangun komunikasi dari mulai tokoh masyarakat juga partai lain. Termasuk melakukan konsolidasi internal guna meningkatkan kekompakan kader Partai Golkar Kota Tasikmalaya. “Termasuk komunikasi dengan sesepuh partai pun harus ikut dibangun dengan baik,” imbuhnya.

Mengingat pemilih nanti akan didominasi oleh generasi milenial, Golkar akan menggerakan kader-kader mudanya dalam memenangkan H M Yusuf. Supaya bisa menyentuh dan mendapat kepercayaan dari para generasi muda. “Tidak kalah penting bagaimana meraih atau membangun komunikasi untuk meraih kalangan milenial,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pengamat Politik Tasikmalaya Asep M Tamam mengatakan, H M Yusuf memiliki dua rasa dalam pilkada. Di satu sisi dia terbilang petahana, namun jeda selama dua tahun membuatnya tak ubah jadi kandidat baru. “Karena dua tahun itu cukup lama kan,” ucapnya.

Sudah menjadi hal lumrah petahana bisa memanfaatkan program pemerintah untuk mempertahankan eksistensi di masyarakat. Hal ini tidak bisa dilakukan H Yusuf, mengingat di jeda dua tahun ini pimpinan daerah diisi Penjabat (Pj). “Jadi untuk saat ini tidak ada ruang untuk H Yusuf di program pemerintah,” katanya.

0 Komentar