Ketua Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Ingin Mengubah Ini

Ketua PD Muhammadiyah Periode 2022-2027 H Iip Syamsul Arief
Ketua PD Muhammadiyah Periode 2022-2027 H Iip Syamsul Arief
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – H Iip Syamsul Arief kini sudah terpilih menjadi Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Periode 2022-2027. Dia ingin melakukan berbagai pengembangan di berbagai aspek supaya menjadi lebih baik.

Pada Musda ke-3 pada Minggu 16 Mei 2023, 9 orang terpilih sebagai pimpinan yakni H Dede Habibullah SPd MPd, M Arif Gunawan ST Msi, Adang Rusmana SH, Asep Rahmat SPd MPd, H Syamsul Ma’arip, Irwan Fauzy Ridwan MESy, H Iip Syamsul Arief, Irman Nurmansyah SPdI, H Ayi Mubarok Sag.

Hasil dari musyawarah 9 pimpinan itu, menunjuk H Iip Syamsul Arief sebagai ketua baru PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Curhatan Kepala Disporabudpar Soal Video 38 Detik Hotel di TasikmalayaDicari! Perekam Video Wikwik Hotel di Tasikmalaya

Menerima amanah tersebut, H Iip mengatakan pihaknya akan berupaya menjalankan program-program yang belum masksimal. Salah satunya peningkatan kualitas sekolah yang masih di bawah standar. “Dari mulai kompetensi guru, mutu pembelajaran sampai sarana dan prasarananya,” ungkapnya.

Terkait pengembangan Umtas, dia mengakui bahwa saat ini Umtas masih butuh pengembangan. Ini juga menjadi salah satu perhatiannya dalam memimpin PD Muhammadiyah. “Umtas ini kan belum berlari, baru berjalan,” terangnya.

Secara teknisnya, pihaknya berencana untuk melakukan penambahan dosen tetap di Umtas. Termasuk kesejahteraan para dosen yang juga perlu ada peningkatan supaya menjadi lebih semangat mengajar. “Tentunya harus menambah gizi anggaran supaya semangat,” katanya.

Selain pengembangan sektor pendidikan, dia pun punya misi perbaikan proses pengkaderan. Karena menurutnya pembinaan ke pngurus cabang juga menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa dikesampingkan. “Cabang dan Ranting yang belum terbina akan kami lakukan pembinaan,” ucapnya.

Dia mengakui bahwa untuk merealisasikan misi tersebut bukanlah hal mudah. Berbagai kendala selalu ada, namun bukan berarti menjadi penghalang mencapai tujuan. “Kami anggap kendala-kendala itu sebagai bumbu,” tuturnya.

Disinggung soal kolaborasi kader senior dan yang muda, hal itu sudah terealisasikan di unsur pimpinan. Di mana 4 dari 9 unsur pimpinan merupakan kader muda. “45% pimpinan merupakan yang muda, jadi kolaborasi itu sudah terbentuk,” katanya.

0 Komentar