Kerugian Akibat Bencana Capai Rp 2,3 Miliar

Kerugian Akibat Bencana Capai Rp 2,3 Miliar
RUMAH ROBOH. Rumah roboh akibat bencana di Kalipucang, Senin (12/9/2022). Foto: Istimewa
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Padahal data tersebut baru sampai bulan Agustus.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Kustiman mengatakan, total kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Pangandaran hingga Agustus 2022 mencapai Rp 2,3 miliar. ”Sementara  tahun 2021 hanya Rp 240 juta,” katanya kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).

Bencana alam yang paling banyak terjadi di Kabupaten Pangandaran di antaranya gempa bumi, angin topan, banjir dan tanah longsor. ”Jumlah terdampak gempa bumi ada dua KK (kepala keluarga, Red) di Kecamatan Parigi dan Kecamatan Padaherang. Disusul angin topan ada sebanyak 54 KK terdampak, paling banyak 22 KK di Kecamatan Parigi. Akibat tanah longsor ada dua KK di Kalipucang dan Cigugur. Sedangkan kebakaran ada 13 KK dan paling banyak di Kecamatan Parigi,” ucapnya.

Baca Juga:Teracam RuntuhDinding Roboh Dikira Mimpi

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Menurut dia, selain angin topan, gempa bumi paling sering terjadi di Pangandaran. Per Agustus 2022 jumlah gempa bumi terjadi sebanyak 32 kali.

Dengan rincian, Januari dua kali, Februari tiga kali, Maret tujuh kali, April empat kali, Mei tiga kali, Juni tiga kali, Juli tiga kali, Agustus enam kali. ”Skala gempanya bervarian dari mulai 1,9 SR (Skala Richter, Red) hingga 5,3 SR, per bulan hampir tiga sampai tujuh kali terjadi dengan titik koordinat Pantai Pangandaran yang gempanya tidak terasa sebanyak 25 kali dan yang terasa tujuh kali,” tuturnya.

Sementara ada sebanyak 215 jiwa yang terdampak bencana alam Pangandaran dengan total kerugian Rp 2,3 miliar. ”Bangunan yang rusak berat 15 KK, rusak sedang 11 KK, rusak ringan 60 KK. Kecamatan Pangandaran menjadi daerah paling banyak melahap kerugian, mencapai Rp 1,4 Miliar,” katanya.

Kustiman memastikan bahwa keluarga yang terdampak bencana alam baru-baru ini sudah mendapat bantuan logistik. ”Pascakejadian juga langsung dikirim bantuan logistik dan tenda darurat,” tuturnya.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Pangandaran Aka Zakaria mengatakan pada bulan Agustus, kerugian akibat bencana alam sebesar Rp 183 juta. ”Yang terdampak sebanyak 13 KK,” ucapnya.

0 Komentar