Kerja Sama dengan Korea Selatan, Polbangtan Kementan Kenalkan Smart Green House kepada Petani Muda

Smart Green House 
Petani muda mengiktu pelatihan Smart Green House dengan teknologi milik Korea Selatan. (Polbangtan Bogor)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Program long term training K-Smart Green House merupakan inisiatif pendidikan yang tujuannya untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan mengenai teknologi green house (rumah kaca) dengan pendekatan ala Korea.

Long term training tersebut adalah tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Pemerintah Korea Selatan (Korsel), untuk mengenalkan Smart Green House dengan teknologi milik Korea Selatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerangkan, untuk mendorong pembangunan pertanian, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) Pertanian berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis. 

Baca Juga:Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2024, Polbangtan Kementerian Pertanian Lakukan Tes WawancaraKementerian Pertanian Akan Melatih Jutaan Petani dan Penyuluh untuk Antisipasi Darurat Pangan

”Pertanian melalui SDM berkualitas, baik pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi,” tutur Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa saat ini diperlukan sekelompok anak muda yang mempunyai loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia. 

Menurut Dedi Nursyamsi, sudah waktunya pertanian dikelola oleh generasi milenial dengan mengandalkan kreativitas dan inovasinya.

Dengan begitu, pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga berorientasi terhadap ekspor.  

”Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” ungkap Kepala BPPSDMP.

Program pelatihan yang diselenggarakan selama 3 bulan ini diikuti 15 peserta yang terdiri dari berbagai peran, yakni konvensional, green house, dan mahasiswa. 

Lewat long term training tersebut, peserta diharapkan dapat menguasai berbagai aspek budi daya tanaman dalam rumah kaca, mulai dari penyemaian hingga panen.

Baca Juga:Crosser Andalan AHM Delvintor Alfarizi Kerahkan Semua Kemampuan di MXGP JermanJuara Liga Champions, Jude Bellingham: Saya Baik-Baik Saja Sampai Saya Melihat Ibu dan Ayah Saya

Pelatihan itu dilaksanakan setiap hari pada pukul 08.00. Sesi pagi dimulai dengan pemberian materi oleh para ahli yang malang melintang di dunia teknologi rumah kaca. 

Setelah itu, para peserta menjalankan tugas secara langsung di green house.

Pelatihan tersebut juga meliputi pembelajaran mengenai penggunaan sensor dalam green house. 

Sensor tersebut dipakai untuk memantau kondisi lingkungan seperti suhu, tingkat cahaya, dan kelembaban yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman.

0 Komentar