Kebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran Mendesak

mobil pemadam kebakaran
Mobil pemadam kebakaran Kota Banjar saat uji coba pompa pemadam kebakaran baru, Jumat 30 Agustus 2024 pagi. (istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Kondisi mobil pemadam kebakaran mengkhawatirkan, terlebih usianya sudah tua.

Meski telah dipasang mesin pompa pemadam kebakaran baru, namun armada atau mobilnya masih sering mogok di jalan.

Anggota DPRD Kota Banjar H Gun Gun Gunawan alias Gus Jawwad mengatakan, sebelum dilanda pandemi Covid-19, pada 2019 lalu peremajaan armada sudah dianggarkan.

Baca Juga:Mobil Pemadam Kebakaran di Kota Banjar Sudah Lansia, Sering MogokDampak Judi Online Mengerikan, Dari Merusak Mental Sampai pada Hal Terburuk

“Namun dalam perjalanannya, ternyata ada pandemi Covid-19. Saat itu jadi ketua komisi III DPRD Kota Banjar,” ucapnya, Minggu 1 September 2024.

Saat itu, DPRD Kota Banjar meminta bantuan ke Provinsi Jawa Barat. “Kendalanya pandemi Covid-19. Dan waktu itu mungkin berjalan karena sudah dianggarkan tidak sampai Rp 2 miliar,” kata dia.

Kata dia, Fraksi PKB berkomitmen memperjuangkan armada pemadam kebakaran karena itu kebutuhan yang sangat mendasar untuk melayani masyarakat.

“Kalau saya bisa di posisi ketua komisi 3 lagi saya pasti pasang badan untuk memperjuangkan armada pemadam kebakaran,” tegasnya.

Diakuinya, mobil pemadam kebakaran UPTD Damkar Kota Banjar masih kendaraan lama dan kondisinya memprihatinkan.

Karena pernah satu waktu kendaraan Damkar keluar dari markasnya, saat di perjalanan ke TKP kebakaran, mobilnya mogok.

“Sangat memprihatinkan kalau menurut saya pribadi. Dan Fraksi PKB berkomitmen untuk itu, jadi pasti kita akan mengusulkan itu dengan maksimal dan dikawal terus sampai terealisasi nanti,” tegasnya.

Baca Juga:Sempat "Sakit", PT APL Kota Banjar Mulai Pekerjakan Karyawan Sistem OutsourchingSiap Siap! Impounding Bendungan Leuwikeris Segera, Ini yang Diantisipasi

Gus Jawwad menambahkan, kebutuhan armada Damkar saat ini mendesak untuk diusulkan ke Provinsi Jawa Barat.

“Kalau tidak ada untuk anggaran beli kendaraan (armada Damkar), bukan berarti tidak ada uang. Mungkin prioritas kepala daerah punya pandangan yang berbeda (prioritas lain),” ujarnya. (anto)

0 Komentar