Kebakaran TPA Purbahayu Pangandaran Sempat Membuat Pembuangan Sampah Terhambat

Kebakaran TPA Purbahayu Pangandaran
Kepulan asap menyelimuti wilayah di sekitar TPA Purbahayu Pangandaran. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kebakaran TPA Purbahayu sejak Jumat 6 Oktober sempat membuat sampah di Kabupaten Pangandaran menumpuk.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Kabupaten Pangandaran Wagiso mengatakan, sampah kiriman sempat tertahan.

Sebab, sampah sampah itu tidak bisa dibuang ke TPA Purbahayu. “Memang sempat ada keluhan, tapi kita lakukan relokasi ke lokasi sementara” ucapnya, Selasa 10 Oktober 2023.

Baca Juga:Puluhan Personel Gabungan di Kota Banjar Disiagakan, Amankan Aksi Unjuk RasaUnjuk Rasa di Kota Banjar, Massa Mandi Air Keruh di Depan PDAM, Minta Kualitas Diperbaiki

Pihaknya juga telah melokalisir TPA dengan lahan yang ada di sekitarnya. “Tujuanya agar (Kebakaran TPA Purbahayu) tidak merambah ke lahan yang lain,” ucapnya.

Menurut Wagiso, kebakaran TPA Purbahayu menjadi pelajaran berharga ke depannya. Pihaknya berencana membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

“Karena kita masih punya lahan yang kosong di sana, nanti bisa digunakan untuk TPST agar sampah-sampah ini tidak menumpuk dengan cara diolah,” terangnya.

Walaupun untuk pembangunan TPST memerlukan anggaran yang tidak sedikit. “Ya ini juga baru wacana dulu,” ucapnya.

Kebakaran TPA Purbahayu Tak Berdampak pada Kesehatan

Sebenarnya, kata dia, luas lahan TPA Purbahayu yang mencapai 3,4 hektare masih sanggup menampung sampah hingga puluhan tahun.

“Bahkan dari pihak kementrian sempat meminta TPA Purbahayu jadi tempat pembuangan sampah dari Bandung, tapi kita menolak,” ujarnya.

Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Untung mengatakan, belum ada dampak kepada masyarakat terkait kebakaran TPA Purbahayu.

Baca Juga:Musim Kemarau, Stok Beras di Kota Banjar Justru Tersedia 8.338 TonTak Melulu Pantai, Ini 4 Lokasi untuk Menikmati Sunset di Pangandaran

“Sudah dicek sampai Sidomulyo, belum ada mengeluh sesak nafas akibat kepulan asap,” jelasnya.

Ia mengatakan kepulan asap tidak separah di awal kebakaran. “Apalagi tiupan angin tidak separah kemarin-kemarin,” ujarnya. (*)

0 Komentar