Kasus Kekerasan terhadap Anak Jadi Perhatian, Sebut Garut Sudah Punya UPTD PPA

donasi untuk Palestina
Bupati Garut H Rudy Gunawan
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Garut menjadi sorotan. Bahkan muncul desakan agar Pemkab Garut membuat KPAID agar permasalahan kekerasan terhadap anak ditangani maksimal.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Garut H Rudy Gunawan pun menyebut bahwa di Kabupaten Garut memang sudah lembaga seperti KPAID. “Bagini, kalau KPAID itu kan ada di kita juga, kan sudah ada,” ucapnya, Kamis 9 November 2023.

Kata dia, lembaga itu yakni UPTD PPA. Unit tersebut menangani hal yang berkaitan dengan perempuan dan anak. “Iya P2TPA kan ada itu,” katanya.

Baca Juga:Hasil Lab Penyakit Cacar Monyet di Garut Keluar, Pasien Dinyatakan NegatifDorong Pembentukan KPAID Kabupaten Garut, Sikapi Kasus Kekerasan Anak

Kata H Rudy Gunawan, penegakan hukum nantinya tetap diberikan kepada Polres Garut. “Tindakan preventif oleh dinas, tapi kalau yang kuratifnya atau penanganannya oleh Polres kita kerja sama,” lanjutnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Enjang Tedi pun mendorong pembentukan KPAID Kabupaten Garut.

“Berdasarkan UU 35 tahun 2014 ada tujuh fungsi KPAID di tingkat Jabar atau kabupaten/kota,” ucapnya, Rabu 8 November 2023.

Punya Fungsi untuk Tangani Kasus Kekerasan terhadap Anak

Fungsi tersebut antara lain sebagai pengawas penyelenggara perlindungan anak, menjalankan fungsi mediasi, fungsi advokasi, san memberikan masukan kepada pemerintah daerah terkait penyelenggaraan perlindungan anak.

Ia menyebutkan, keberadaan lembaga itu penting agar bisa menyusun solusi ketika menghadapi kasus kekerasan terhadap anak. “Bagaimana pemerintah hadir mulai dari tingkat RT dan RW, desa hingga pemda,” katanya.

Enjang Tedi akan mendorong Pemkab Garut segera membentuk KPAID Kabupaten Garut. “Agar ada pengawasan dan perlindungan terhadap anak lebih efektif dan akseleratif,” ungkapnya.

Sementara menanggapi kasus kekerasan terhadap anak yang menyebabkan meninggal dunia ia merasa prihatin. “Ini kejadian luar biasa, peristiwa pembunuhan dilakukan oleh anak di bawah umur yang penyebabnya sakit hati dan dendam karena hal sepele,” katanya. (*)

0 Komentar