Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Ciamis Melejit, Handapherang Menjadi Wilayah dengan Jumlah Terbanyak

demam berdarah
ilustrasi: net
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Tren penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD) terus merangkak naik di Kabupaten Ciamis. Sebab, dari tahun 2023 ke tahun 2024 ada perbedaan yang signifikan.

Misalnya saja pada Januari 2024 tercatat sebanyak 58 orang tekena DBD. Sedangkan pada Januari 2023 hanya terjadi 20 kasus DBD di Ciamis. Lalu Februari 2024, tercatat 151 kasus, ditambah dengan dua pasien yang meninggal. Sedangkan pada tahun 2023 bulan yang sama hanya terdapat 21 kasus.

“Memang ada kenaikan kasus DBD beberapa bulan ini di tahun 2024 daripada tahun sebelumnya,” Kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Edis Herdis kepada Radar, Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Juga:Sempit, Rusak, Kotor, Kondisi Jalan di Cihideung Kota Tasikmalaya Bikin Warga Meringis MelintasinyaRotasi Mutasi Pegawai Pemkot Tasikmalaya Jangan Tunggu Sekda Mundur

Pemilihan Kepala Desa Bakal Digelar Serentak di 40 Desa di Ciamis, Ini Jadwalnya

Adapun wilayah penyumbang kasus DBD terbanyak di Kabupaten Ciamis berasal dari wilayah kerja Puskesmas Handapherang.

Totalnya mencapai 60 orang. Diikuti Puskesmas Ciamis mencapai 34 orang, Puskesmas Cijeungjing 24 orang, dan Puskesmas Imbanagara terdapat 15 orang.

“Sedangkan dua orang meninggal karena kasus DBD adalah di wilayah kerja Puskesmas Ciamis dan Puskesmas Baregbeg,” terang dia.

Jalan Rusak Parah, Warga Wanayasa Kabupaten Ciamis Ancam Demo Besar-Besaran

Kepala Puskesmas Handapherang Ius Suheryati membenarkan kasus DBD di wilayah kerjanya menjadi yang tertinggi di Kabupaten Ciamis untuk saat ini. Ia menduga fenomena itu disebabkan siklus empat tahunan.

Pada tahun 2023, Handapherang hanya menyumbang 12 kasus DBD, sedangkan tahun 2022 mencapai 57 kasus DBD.

“Memang tertinggi kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Handapherang. Informasi yang saya terima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis baru 48 orang terkena DBD per 5 Maret 2024 dan belum ada yang meninggal dunia dari kasus DBD,” ungkapnya.

Baca Juga:Rencana Rotasi Mutasi ASN Pemkot Tasikmalaya Mandek Lagi, Masih Ada Prosedur yang Belum TuntasMinat Donor Darah Menurun Selama Ramadhan, PMI Harus Putar Otak Jaga Ketersediaan Stok

Ia menyebut pihak puskesmas telah melakukan upaya pencegahan secara maksimal. Salah satunya gerak cepat melakukan pemeriksaan sumber jentik nyamuk ketika mendapatkan data kasus DBD dari Dinas Kesehatan.

0 Komentar