Kasus DBD Mengancam Kabupaten Pangandaran, Warga Harus Rajin Bersih-Bersih Lingkungan

kasus dbd mengancam kabupaten pangandaran
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kasus DBD mengancam Kabupaten Pangandaran. Masyarakat diminta untuk rajin bersih-bersih lingkungan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan bahwa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Pangandaran sudah mencapai angka 103 kasus sampai dengan bulan Februari 2024.

Hal itu menunjukkan adanya peningkatan. ”Tapi memang kasus ini ada juga pengaruh dari cuaca La Nina menjadi El Nino,” katanya kepada wartawan, Senin, 1 April 2024.

Baca Juga:KipasKipas, Media Sosial Karya Anak Bangsa Diluncurkan, Ada Fitur DM Eksklusif dengan Public FigureRuntuh Bak Mainan, Jembatan Francis Scott Key di Amerika Serikat Ditabrak Kapal Kargo, 6 Orang Masih Hilang

Menurut dia, yang menjadi kendala dalam upaya pencegahan kasus DBD ini adalah kurang sadarnya masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Yadi Sukmayadi menilai, masih ada beberapa masyarakat terutama di perkampungan yang tidak sepenuhnya sadar akan kebersihan lingkungan.

Contohnya, dia melanjutkan, rumah yang dekat dengan perkebunan harus selalu dibersihkan dan tidak boleh ada genangan air. Namun yang terjadi sebaliknya.

”Hal semacam ini selalu diabaikan oleh warga,” terangnya.

Kondisi tersebut, kata dia, mungkin lebih mudah dilakukan masyarakat di perkotaan dibandingkan dengan di perkampungan. ”Mengingat di kota jarang ada lahan perkebunan,” ucapnya.

Untuk itu, dia menyarankan masyarakat untuk sadar dan membiasakan diri menggelar kerja bakti bersama di lingkungannya masing-masing.

Dia menyatakan, di area perkebunan banyak genangan air yang pada akhirnya menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Menurut dia, untuk urusan fogging masyarakat bisa meminta penyemprotan melalui desa. ”Penyemprotan itu gratis,” jelasnya. (*)

0 Komentar