Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tahun 2023 Menukik

kasus dbd
foto ilustrasi: net
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus DBD di Kota Tasikmalaya sepanjang tahun 2023 menurun drastis. Dari sekitar 2000 kasus pada tahun 2022 menjadi hanya 280-an saja tahun ini.

Penurunan jumlah kasus DBD ini kabarnya sampai membuat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tidak percaya dan turun langsung ke lapangan untuk memeriksa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra mengungkapkan, sampai awal November 2023, tercatat hanya 283 kasus DBD yang muncul.

Baca Juga:Jalan Tol dari Bandung Segera Digarap, Kota Tasikmalaya dan Daerah Sekitar Diminta Siapkan Sarana PendukungPolitisi Irlandia: Uni Eropa dan Kekuatan Barat Harus Desak Israel Bertanggungjawab

Dari jumlah itu ada lima yang meninggal dan sebagian besar anak-anak. Kemarau panjang yang melanda secara nasional, diperkirakan telah ikut mempengaruhi menurunnya jumlah kasus DBD (demam berdarah dengue) di Kota Tasik.

“Secara tren se-Jawa Barat penurunan signifikan terjadi di kita. Sampai dinas provinsi kemarin mengecek langsung, karena kasus kita menurun drastis, dibanding tahun lalu,” paparnya, Jumat (3/10/2023).

Menurutnya pihak Dinkes Provinsi Jawa Barat khawatir ada kasus yang tidak terlapor. Namun, pihaknya sudah menegaskan pemantauan kasus penyakit berpotensi wabah sangat dipantau petugas surveilan yang mesti sigap melakukan tindak lanjut saat menemukan kasus.

“Jadi kita bisa buktikan secara riil di lapangan itu, sudah ada mekanisme laporan petugas. Ketika ada kasus berpotensi wabah, otomatis ditindaklanjuti, jika tidak petugas kami sanksi,” tegas Asep.

Ia mengakui di Tahun 2022 lalu, kasus DBD sempat membuat daerah kelimpungan. Mengingat angka kejadian tembus di angka 2ribuan kasus sepanjang tahun. Sementara tahun ini, terbilang rendah tak sampai 500 kasus di triwulan ketiga 2023.

“Sejak kejadian tingginya kasus DBD di 2021-2022, kita koneksikan semua rumah sakit, fasilitas kesehatan, supaya kaitan ada kasus semacam ini (berpotensi wabah), segera dikoordinasikan dan ditindaklanjuti,” jelas Asep.

Asep memprediksi cuaca kemarau panjang turut memengaruhi rendahnya kasus DBD tahun ini. Sebab, secara nasional maupun regional, tren DBD mengalami penurunan dari tahun lalu.

Baca Juga:Ketua DPC PDIP Kota Tasikmalaya H Muslim Datangi Rumah Warga Malam-Malam, Ada Apa Ya?Forum Paseh Bersatu Bertekad Jadi Organisasi Mandiri, Berdayaguna dan Solutif

“Namun kita paling signifikan, makanya provinsi cek langsung. Kita pun mengakui, memang di lapangan kondisinya riil begitu (turun tajam),” analisisnya.

0 Komentar