Kampanye Stop Bullying Diperagakan Lewat Operet di SDN Citapen Tasikmalaya

SDN Citapen
Siswa di SDN Citapen saat melihat peragaan operet Stop Bullying dan Semaphore Pramuka yang diperagakan oleh perwakilan guru-guru di lapangan SDN Citapen, kemarin. (Diki Setiawan / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari ketiga di SDN Citapen Tasikmalaya, perwakilan guru memperagakan operet singkat stop bullying dan Semaphore Dance Berbisa di hadapan siswa.

Kegiatan MPLS ini diikuti oleh seluruh siswa kelas I sampai dengan kelas VI yang bertempat di lapangan SDN Citapen Tasikmalaya, Kamis (20/7/2023).

Kepala SDN Citapen Hj Ene Rosidah SPd MPd menjelaskan, operet stop bullying dilaksanakan untuk mensosialisasikan perilaku yang tidak boleh dilakukan di sekolah sehingga tidak ada lagi tindakan bullying di tingkat sekolah dasar.

Baca Juga:SMPN 5 Tasikmalaya Salurkan Potensi Siswa Melalui EkstrakurikulerMusim Sekolah, Transaksi Gadai di PD Alifah Mandiri Tasikmalaya Naik 40 Persen

Menurutnya, bullying atau tindakan kekerasan/perundungan memiliki pengaruh negatif berkepanjangan terhadap korban. Akibat yang ditimbulkan dari perilaku bullying tersebut diantaranya depresi.

“Kemudian rasa takut yang berlebihan karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan tidak mau mengikuti kegiatan sekolah,” ungkap Ene, kepada Radar.

Upaya pencegahan tindakan bullying di SD Negeri Citapen Tasikmalaya dilaksanakan melalui kegiatan operet stop bullying. Diharapkan semua siswa dapat memahami bahaya bullying beserta dampaknya.

“Warga sekolah turut berpartisipasi menciptakan sekolah yang aman dan nyaman serta bebas perundungan,” ujar dia.

Diharapkan melalui kegiatan operet dan semaphore pramuka dalam kegiatan MPLS itu bisa mengenalkan kultur atau budaya sekolah termasuk pembiasaan sekolah kepada siswa.

Diantaranya program sekolah itu, ada program stop bullying atau perundangan, termasuk kegiatan kepramukaan. Dengan adanya inovasi dan kreativitas para guru dalam kedua program tersebut, akan lebih mengena kepada siswa.

“Siswa itu paham betul apa itu perundungan, dampaknya seperti apa, apa yang tidak boleh dilakukan. Itu dioperetkan oleh guru sehingga siswa tahu apa dampaknya, seperti sedih dan tidak mau sekolah,” tambah dia.

Baca Juga:Banjir Prestasi! Fathan Siswa SDN Kudanguyah Kota Tasikmalaya Juara Olimpiade Bahasa InggrisSetaman Cinta Kendalikan Inflasi Pangan, Komitmen BI dan Pemkot Penuhi Ketersediaan Pasokan Pangan

Pada intinya peserta didik baru diajak belajar sambil bermain menyenangkan, gembira dan tentu saja hasilnya berbobot (Gembrot) jadi program sekolah nya disingkat Gembrot.

Guru SDN Citapen Yeni Risnawati SPd menambahkan, kegiatan Semaphore Dance bertujuan untuk mengenalkan kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam program Pramuka di SDN Citapen.

0 Komentar