Kalau Ada Kesalahan di Proyek Puskesmas Bungursari, Warga yang Jadi Korban!

Proyek puskesmas bungursari, pelayanan kesehatan, persetujuan bangunan gedung
Pekerja sedang melaksanakan proyek pembangunan Puskesmas Bungursari, beberapa waktu lalu. (foto istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pembangunan Puskesmas Bungursari yang dinilai bermasalah secara prosedur dampaknya bukan sebatas pada kegagalan proyek. Ketika memang ada konstruksi atau material yang keliru, maka warga yang akan jadi korban.

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas masyarakat di bidang kesehatan yang tingkat kebutuhannya cukup vital. Sehingga secara infrastruktur pun jangan sampai asal-asalan.

Tokoh pemuda Bungursari Asep Devo menyesalkan pembangunan Puskesmas yang dinilai asal-asalan. Pasalnya secara prosedur pun menurutnya dinas dan rekanan sudah tidak serius. “Kan kalau serius, kebutuhan perizinannya diselesaikan dulu,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga:Banyak Pasangan Kandidat di Pilkada Kota Tasikmalaya, KPU dan Bawaslu Perlu Dipelototi KinerjanyaAda Hadiah Sepeda Motor, ARWT Lengkongsari Tasikmalaya Bangun Kerukunan Warga dengan Gembira

Masalahnya, jika pembangunan Puskesmas tersebut bermasalah maka risikonya akan fatal. Pasalnya yang ada di Puskesmas bukan hanya pegawai pemerintah saja, namun juga warga. “Kalau terjadi apa-apa warga ikut jadi korban,” ucapnya.

Padahal sebagai Dinas Kesehatan seharusnya menjadi instansi penyelamat. Di mana kehadirannya membantu warga yang sakit atau membutuhkan pemeriksaan kesehatan. “Jangan sampai yang harusnya mengobati, malah membuat celaka,” terangnya.

Soal besi bekas yang diklaim sebagai material sisa, menurutnya tetap saja menjadi janggal. Karena hal itu menunjukkan penggunaannya tidak sesuai dengan perencanaan. “Katakanlah itu bukan besi bekas tapi sisa, apa mungkin di perencanaannya menggunakan besi sisa?,” katanya.

Dia pun sependapat bahwa ada kelalaian di Dinas Kesehatan yang seharusnya melakukan pengawasan terhadap progres pembangunannya. Sehingga prosedur perizinan sampai penggunaan materialnya bisa bermasalah. “Atau jangan-jangan dinasnya juga ada main mata dengan pelaksananya,” katanya.(rangga jatnika)

0 Komentar