Juru Parkir di Kota Tasikmalaya Rekrut Asisten Demi Kejar Target Setoran Retribusi ke Pemerintah

juru parkir di kota tasikmalaya
Seorang asisten juru parkir memandu kendaraan keluar dari parkiran di kawasan pusata kota Tasikmalaya. (Ayu SB/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Beberapa juru parkir di Kota Tasikmalaya terpaksa merekrut ‘asisten’ atau jukir tidak resmi untuk membantu mereka mengejar target setoran retribusi.

Seperti diketahui para jukir ini telah mendapat kenaikan target setoran dari Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya seiring telah ditetapkannya Perda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Perekrutan “asisten” itu juga disebabkan situasi parkiran pada bulan Ramadan memang padat. Mereka tak mungkin menanganinya sendirian.

Baca Juga:Demam Berdarah di Kota Tasikmalaya Telah Mencapai 246 Kasus Sejak Awal Tahun 2024Tunjangan Hari Raya 2024 Dibayarkan Maksimal 7 Hari Sebelum Lebaran

Salah satunya adalah Ujang (54) yang sebelumnya sudah 20 tahun jadi juru parkir di Kota Tasikmalaya.

Awalnya ia adalah jukir resmi. Namun setelah tidak sanggup membayarkan setoran ke Dishub, ia memilih menentukan sendiri lokasi dan waktu ia bekerja.

“Dulu resmi ada suratnya dari Dishub, gatau sih kalau sekarang masih diakui atau enggak,” kata Ujang saat ditemui pada Selasa, 19 Maret 2024.

Kini ia bertugas memandu parkir di Jalan Tarumanegara, lokasi dengan banyaknya restoran dan warung kopi hingga tengah malam.

Sempat dikira jukir resmi, lantaran memakai rompi oranye berikut dengan tulisan yang menyala jika disoort lampu kendaraan.

“Saya ini sebetulnya bantuin yang tugasnya parkir di lokasi ini. Ya bagi hasil sih setiap hari atau berapa hari sekali gitu,” paparnya.

Menurut Ujang meski penghasilan tidak tentu, target setoran di kawasan itu cukup memenuhi. Kendati demikian ia enggan menyebut nominalnya, lantaran tidak pernah diberikan angka detil oleh sang Jukir resmi.

Baca Juga:Operasi Pasar Murah Solusi untuk Tekan Kenaikan Harga Sembako, Meski Hanya SementaraCerita Dibalik Pembuatan Aplikasi APATARS-GO oleh Para Guru SMPN 2 Tasikmalaya Bikin Pilu

“Ya ada lah gitu. Tapi kan di sini sebetulnya rame terus dari pagi sampai tengah malam. Meskipun sekarang pas puasa siang agak sepi dari biasanya. Tetapi masih ketutup dari penghasilan sore sampai malam,” ungkap dia.

Jukir seperti Ujang juga tampak bermunculan di beberapa lokasi pada bulan Ramadan seperti sekarang.

Berdasarkan temuan Radar di lapangan, kawasan HZ jadi incaran banyak pihak untuk ikut mengais rezeki sebagai Jukir dadakan.

SE (56) misalnya. Pria paruh baya ini mengaku baru menjadi juru parkir sejak awal Ramadan. Ia berniat bekerja hingga malam Idul Fitri mendatang. Pekerjaan itu ia ambil demi memenuhi kebutuhan rumah hingga hari raya nanti.

0 Komentar