Jurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa Unsil

Pelatihan jurnalistik
Jurnalis Radar Tasikmalaya, Ayu Sabrina, menyampaikan materi jurnalistik tingkat dasar pada kegiatan UKM Unsil, Minggu 22 September 2024. (Ist)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harian Pagi Radar Tasikmalaya berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Siliwangi menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) bertema “Jurnalis Muda: Mengasah Pena, Menggenggam Dunia” pada Minggu (22/9/24).

Dalam kesempatan ini, wartawan Radar Tasikmalaya menceritakan pengalaman di balik pemberitaan mengenai kemiskinan yang dialami ‘Mak Jenab’ serta persoalan stunting di Kota Tasikmalaya.

“Proses jurnalistik bisa menjadi bagian dari pembelajaran hidup generasi muda saat ini. Karena itulah cerita di balik kerja jurnalistik penting untuk diketahui untuk diambil pelajarannya,” ungkap seorang narasumber.

Baca Juga:CBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024Ada 48,6 Persen Pemilih Tak Bertuan di Kota Tasikmalaya Versi Survei LSI Denny JA!

Ayu Sabrina, wartawan Radar Tasik, menjelaskan bahwa Wanita lansia itu tinggal sendiri di dalam rumah panggung yang sudah tidak layak.

Dinding bilik itu bahkan dilapisi plastik, upaya Mak Jenab tidak kedinginan dan cegah kebocoran saat hujan. Dia punya 7 cucu dan 8 buyut, yang sama miskin, tidak bisa membantunya.

Diskusi juga mengangkat peristiwa seorang ibu di Kecamatan Kawalu yang tidak menyadari kehamilannya selama delapan bulan hingga tiba-tiba melahirkan.

Fatih, mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani, menanyakan batasan emosional seorang jurnalis dalam meliput. “Apakah jurnalis di lapangan punya batas untuk menyelami fakta? Bagaimana jurnalis menahan emosinya ketika meliput kesedihan yang dialami Mak Jenab atau kemirisan ibu hamil di Kawalu itu?” tanya dia.

Fitra, mahasiswa lainnya, menyoroti pentingnya observasi di lapangan. “Ketika memastikan fakta, batasannya sampai mana? Risiko terburuk yang bisa dialami jurnalis apa?” tanyanya.

Lebih lanjut, Fitra mengekspresikan ketertarikan untuk menjadi jurnalis.

“Saya sebagai mahasiswa Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia tertarik menjadi seorang jurnalis. Ternyata tugas mereka bukan sekadar menyampaikan berita. Dari sana bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” katanya.

Cerita tentang Mak Jenab dan data kemiskinan menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin mendalami dunia jurnalistik.

Baca Juga:Hasil Survei LSI Denny JA: Ivan Melesat, Ditempel Viman, Dibayangi H Yusuf, Hj Nurhayati, dan Yanto OceYusro VS Idaman Berebut Restu H Syarif Hidayat, Keduanya Mengaku Punya Hubungan Emosional!

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler dari UKM Pers Mahasiswa Gemercik di Universitas Siliwangi, yang diinisiasi dan diproduksi oleh pegiat jurnalisme kampus.

John Kristian Pasaribu, Pemimpin Umum UKM Pers Mahasiswa Gemercik, menyebutkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa dan 20 siswa sekolah menengah atas.

0 Komentar