Jumlah Anak Stunting di Kabupaten Ciamis Naik 2,6 Persen dari Tahun 2022

Anak Stunting
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menghadiri acara Pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). (Foto: IST)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Jumlah anak stunting atau  mengalami gangguan pertumbuhan di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 meningkat 2,6 persen dari tahun lalu.

Stunting merupakan kondisi dimana pertumbuhan anak mengalami gangguan akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang.

“Sesuai data yang kami terima bahwa Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 ini memiliki kenaikan angka anak stunting sebesar 2,6 persen, yang tadinya pada 2022 sebesar 16 persen menjadi 18,6 persen,” ungkap Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat menghadiri pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Aula Setda, Senin (04/09).

Baca Juga:Purna Tugas, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Pamit kepada Warga JabarAntisipasi Sales Nakal, Diler Motor Perketat Pengawasan Pegawai dan Alur Pembayaran

Menurut Herdiat, permasalahan stunting memang menimbulkan keresahan tersendiri bagi pemerintah daerah.

Sebab masalah itu dapat memengaruhi tumbuh kembang generasi Ciamis ke depan.

Sementara, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mengamanatkan, bahwa percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor di Pusat, Daerah hingga desa.

Atas dasar pihaknya mengaku berupaya memaksimalkan ikhtiar menurunkan angka stunting melalui seluruh SKPD terkait.

“Supaya kami pada tahun 2024 Zero new stunting, meskipun semua itu tidak instan. Tetapi kami optimis akan mampu melalui semua itu ketika semua sektor bersama-sama terlibat,” paparnya.

Jika seluruh OPD dan komponen kompak, ia optimis penanganan jumlah anak yang mengalami stunting bisa ditekan.

Ujung tombaknya ada pada para kader kesehatan dan aparat desa, sebagai pihak yang besentuhan langsung dengan masyarakat.

Baca Juga:Ingatkan Soal Kinerja ASN, Bupati Ciamis: Harus Melayani, Bukan DilayaniLawan Sebaran Informasi Bohong, Pemkot Tasikmalaya Terima Penghargaan Jabar Saber Hoaks

Mereka harus mampu menyajikan data stunting yang real sebagai dasar untuk mengambil kebijakan.

“Pentingnya data yang akurat dalam program pencegahan stunting, Sehingga akan membantu pemerintah dalam menentukan prioritas dan pendistribusian bantuan dengan lebih efisien.”

Ia juga meminta semua pihak bergerak melakukan upaya pencegahan lahirnya bayi stunting sejak awal dengan berbagai cara.

0 Komentar