Juleha Kabupaten Garut Mempraktikkan Penyembelihan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2023

Juleha Kabupaten Garut
DPD Juleha Kabupaten Garut saat mengadakan praktik penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciawitali di Jalan Guntur Sari Kecamatan Tarogong Kidul. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – DPD Juru Sembelih Halal atau Juleha Kabupaten Garut mempraktikkan penyembelihan hewan kurban jelang Idul Adha 2023.

Praktik penyembelihan hewan kurban itu berlangsung di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciawitali di Jalan Guntur Sari Kecamatan Tarogong Kidul.

Ketua DPD Juleha Kabupaten Garut Dodiet Alidy mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui para juru sembelih. Salah satunya karakter hewan.

Baca Juga:Fkominfo Universitas Garut Menggelar Gala Premier Screening Film PendekPolisi Dikeroyok Oknum Satpam dan Calo Angkutan Umum di Kabupaten Garut, Kapolres: Perbuatan Itu Dilakukan Beramai-ramai di Muka Umum

”Kadang kan kita kalau kabur itu suka diudag-udag atau dikejar-kejar itu semakin ngamuk sapinya,” ucap Dodiet Alidy pada Rabu 14 Juni 2023.

Juleha Kabupaten Garut Harus Punya Keilmuan

Maka, kata Dodiet Alidy, juru sembelih harus memiliki keilmuan dan pemahaman tentang karakter sapi.

”Sapi di Garut lebih sedikit jinak di bandingkan dengan sapi Bali yang lebih dikenal dengan sapi sirkus. Makanya ada trik dan teknik khusus untuk menghadapi sapi seperti itu,” kata Ketua DPD Juleha Kabupaten Garut itu.

Kemudian, lanjut Dodiet Alidy, hal yang harus dipahami adalah kebersamaan panitia dalam merobohkan sapi. Melalui komando oleh satu orang, dua orang yang memegang bagian kepala dan satu orang bagian pengikatannya.

Nantinya sapi akan ditarik bersama-sama melalui satu komando.

”Mengingat sapi merupakan hewan yang mudah stres karena banyak orang, maka diharuskan sikap tenang dari panitia yang diiringi tim yang solid,” tutur DPD Juleha Kabupaten Garut itu.

Cara penanganan sapi yang sudah disembelih adalah memisahkan area hijau dan area merah. Area merah dan area hijau dimaksud adalah tidak boleh dicampurkan agar tidak bau.

”Jadi kenapa sapi bau dagingnya kalau kurban, tidak enak tidak ada rasanya, karena cara penanganannya kurang bagus,” tuturnya.

Baca Juga:Kualitas Aspal Hotmix Dicampur Sampah Plastik Jadi Tahan Lama, Pemkab Garut Sudah MengolahnyaSekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Garut, Momentum Jaga Lingkungan

Penjelasan Ketua MUI Kabupaten Garut

Ketua MUI Kabupaten Garut Sirodjul Munir mengatakan, praktik penyembelihan penting. MUI Kabupaten Garut merasa bertanggung jawab untuk menjamin penyembelihan hewan secara halal.

0 Komentar