Jokowi Evaluasi Pembuatan Aplikasi Habiskan Banyak Anggaran, Penggerak Sadar Digital Ciamis Sentil Pemda

aplikasi smart city
Peluncuran aplikasi WEB R milik Bapenda Ciamis saat Galuh Digital Festival 2024 di Taman Lokasana pada Jumat, 14 Juni 2024. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengevaluasi kementerian, lembaga dan pemerintah daerah agar berhenti membuat aplikasi baru.

Selain anggaran pembuatan aplikasi yang besar sekitar Rp 6,2 triliun pada tahun 2024, puluhan ribu aplikasi atau platform yang dibuat pun disebut Jokowi tak saling terintegrasi.

Ungkapan Jokowi ini kemudian menjadi sorotan. Sebab saat ini nyaris seluruh daerah tengah menjalankan program Smart City alias kota pintar.

Baca Juga:Pengabdian Ivan Dicksan Belum Cukup Sebatas Sekda Kota Tasikmalaya, Suksesor Budi Budiman Turun GunungDitanya soal Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024? Rezki Budiman Senyum- Senyum!

Salah satunya dengan membuat ragam aplikasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah.

Penggerak Sadar Digital Kabupaten Ciamis Ihsan Mujahid menilai ungkapan Jokowi itu harus jadi perhatian pemerintah daerah.

Di Kabupaten Ciamis, ia menyebut semua instansi telah membuat aplikasi masing-masing untuk mempermudah layanan.

Diantaranya inovasi Si Jago untuk dimensi Smart Economy milik Bapenda, inovasi Ciamis Health Data System CHDS) untuk dimensi Smart Living milik Dinkes, Sistem Informasi Terintegrasi Satu Pintu Situ untuk dimensi Smart Governance milik Diskominfo, inovasi SIKISMIS untuk dimensi Smart Society milik Dinas Sosial, inovasi Galuh Virtual untuk dimensi Smart Branding milik Disbudpora, dan inovasi Mantan Terindah untuk dimensi Smart Environment yang merupakan besutan DPRKPLH.

Sayangnya, semua aplikasi itu tidak saling terintegrasi satu dengan lain. Semua berjalan sendiri-sendiri. “Adanya aplikasi tersebut jangan sampai semangatnya hanya status smart city. Akan tetapi kebermanfaatan masyarakat dalam menggunakannya (kurang, red),” katanya kepada Radar, Selasa 18 Juni 2024.

Selain deretan aplikasi itu, Ciamis juga baru saja merilis aplikasi WebR milik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang diluncurkan saat pelaksanaan Galuh Digital Festival 2024 di Taman Lokasana, pada Jum’at 14 Juni 2024.

Aplikasi itu, menurutnya, tidak hanya dibuat. Akan tetapi juga harus dirawat. Biaya perawatan tersebut tidaklah murah.

Baca Juga:Ini Kata Jubir Viman Alfarizi: Kalau yang Tua Tidak Sanggup, Berikan ke yang Muda!Kaum Ibu adalah Kekuatan, Siap Jadi Bagian Terdepan Yusuf di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

Sementara APBD Ciamis saat ini tengah defisit. Pemerintah disebutnya harus lebih menghemat anggaran.

“Hal ini (pembuatan aplikasi, red) yang akan berdampak untuk Kabupaten  Ciamis, mengingat Kabupaten Ciamis sendiri sedang defisit,” ujarnya.

Kabupaten Ciamis diketahui harus membayar utang ke BJB sebesar Rp 133 miliar tahun 2024 ini. Jumlah itu adalah sisa dari total pinjaman sebesar Rp 188 miliar pada tahun 2023. Rp 50 miliar telah dibayar pada tahun tersebut.

0 Komentar