Jepang Mau Buang Limbah Nuklir ke Laut, Sejumlah Negara Segera Lakukan Pembatasan Impor Makanan

Limbah nuklir
Foto ilustrasi: pixabay
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Sejumlah negara di Asia Timur berencana memperketat impor makanan olahan berbahan hewan laut dari Jepang. Langkah ini menyusul rencana negeri Matahari Terbit itu untuk membuang ribuan becquareel sampah nuklir Fukushima ke laut.

Kepala Eksekutif Hongkong John Lee mengatakan pengetatan kontrol terhadap makanan dan bahan mentah laut asal Jepang akan diterapkan pada semua komoditas impor berbahan laut dari negara itu untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

Macau juga berencana menerapkan larangan serupa. Makanam asal Jepang yang berasal dari laut akan dilarang meliputi makanan laut hidup, makanan yang dikeringkan, makanan beku atau didinginkan, serta rumput laut dan garam laut.

Baca Juga:Ribuan Siswa SMA di Korsel Memilih Drop Out dan Ambil Paket C Demi Masuk PTN?Menikmati Ketenangan Pantai Ujung Piring Jepara, Bisa Berkemah Sambil Mancing

Sementara itu, Jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin menyebut langkah jepang sebagai tindakan yang egois dan Tiongkok merasa prihatin dengan langkah tersebut.

Dia menyebut bahwa negaranya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi lingkungan laut, keamanan pangan, serta kesehatan masyarakat. Namun ia tak menjelaskan lebih spesifik tentang ucapannya itu.

Sebelumnya, dilansir reuters, Jepang sebagai negara paling disiplin soal kebersihan lingkungan kini berencana membuang limbah Nuklir Fukushima ke laut.

Kebijakan ini mendapat tentangan dari 35% masyarakat, khususnya kalangan negalayan dan juga negara tetangga.

Mereka khawatir limbah nuklir yang rencana dibuang mulai Selasa, 29 Agustus 2023, sebanyak satu juta metrik ton, akan mempengaruhi lingkungan laut dan sumber makanan yang ada di dalamnya.

“Saya memperkirakam pelepasan air (sampah nuklir) akan dimulai pada 24 Agustus jika kondisi cuaca memungkinkan,” ungkap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida seperti dikutip dari Fajar Indonesia Network (group radartasik.id), Selasa (29/8/2023).

Menurut informasi rencana itu telah mendapat persetujuan pemerintah jepang sejak dua tahun lalu dalam rangka menonaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir, Fukushima.

Baca Juga:Berlibur ke Bali dan Tidur di Penginapan Murah Tapi Mewah, Harga Melati, Rasa Bintang TinggiRp 1 M untuk Jadikan Depo Pasar Ikan Sebagai Kantor Damkar Kota Tasikmalaya

Anehnya pembuangan limbah nuklir ini juga mendapat restu dari Badan Energi Atom Internasional atau IAEA yang berada di bawah perserikatan bangsa-bangsa atau PBB.

0 Komentar