Jago Nembang Pupuh, Siswa SDN Leuwianyar Melaju ke Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kota Tasikmalaya

Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kota Tasikmalaya
Kepala SDN Leuwianyar menyerahkan piala dan sertifikat kepada Khildan Muhammad Dzaki sebagai apresiasi atas prestasinya menjuarai lomba pupuh di FTBI Tingkat Kecamatan Cipedes beberapa waktu lalu. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa SDN Leuwianyar Kota Tasikmalaya Khildan Muhammad Zaki akan berkompetisi dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kota Tasikmalaya yang rencananya akan digelar pada Agustus 2024.

Sebelumnya, Khildan berhasil menjadi juara 1 dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kecamatan Cipedes untuk mata lomba Nembang Pupuh kategori Jajaka.

Kepala SDN Leuwianyar Ade Rastuti SPd mengatakan, untuk menghadapi kompetisi FTBI Tingkat Kota Tasikmalaya, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan di antaranya mendatangkan pelatih dari luar sekolah khusus untuk melatih tembang pupuh.

Baca Juga:Gerilya di Bursa Transfer, Juventus Bidik Galeno dari Porto, Francisco Conceicao Jadi AlternatifDrama Transfer Panas, Soule vs Juventus, Tawaran Roma Memicu Konflik

”Karena pupuhnya baru beda dengan yang kemarin tingkat kecamatan, otomatis kita menyampaikan pembinaan untuk materi di tingkat kota. Karena belum ada yang mumpuni dari kami, kami mendatangkan dari luar. Masih guru, tapi sudah purnabakti untuk menjadi tim pelatih di tempat kami,” ujar Ade kepada Radartasik.id, Rabu, 24 Juli 2024.

Ade menambahkan, jenis tembang pupuh yang akan dilombakan di tingkat kota nanti berbeda dengan saat berkompetisi di kecamatan sehingga ia merasa perlu untuk mendatangkan pelatih khusus agar siswanya mampu memahami maksud dari lirik yang terkandung dalam pupuh.

”Karakternya juga beda. Harus mengenalkan dulu apa maksud dari pupuh itu agar terjiwai nantinya. Kalau tidak disampaikan apa isi pesan dari pupuh itu jadinya hambar. Beda lagi kalau mereka sudah paham apa pupuh itu dan bagaimana karakternya, mudah-mudahan jiwanya terbangun melalui pupuh itu,” katanya.

Khildan sendiri, menurut Ade, pada awalnya berprestasi dalam bidang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Dengan suara yang bagus dan mampu membaca Al-Qur’an di nada tinggi, serta memiliki nafas yang panjang kemudian siswa yang baru menginjak kelas VI ini dicoba untuk nembang pupuh dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan.

Terbukti dia berhasil keluar sebagai juara 1 untuk mata lomba tembang pupuh dalam ajang FTBI tingkat Kecamatan Cipedes yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

”Ya awalnya memang guru yang menemukan, dilatih oleh guru. Tapi kan ketika lomba tingkat kota kita ingin yang lebih kan, tidak standar-standar aja makanya kami mendatangkan pelatih dari luar karena masing-masing kecamatan otomatis kan ingin yang terbaik,” ungkap dia.

0 Komentar