RADARTASIK.ID – Iring-iringan mobil yang mengangkut bantuan kemanusiaan serta medis untuk warga gaza diserang rentetan tembakan tentara Israel.
Komite Internasional Palang Merah atau ICRC yang mengirimkan enam mobil pengangkut bantuan kemanusiaan. Dua diantaranya rusak parah akibat serangan mendadak pada Selasa, 7 November 2023 tersebut.
Dilansir Disway.id (grup radartasik.id), rombongan akhirnya melanjutkan misi bantuan kemanusiaan dengan mengubah rute untuk menjangkau titik terdekat dan mereka berhasil membawa bantuan ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Semula bantuan kemanusiaan itu akan dibawa menuju Rumah Sakit Al-Quds. Namun karena kejadian itu, mereka harus mengubah jalur.
Baca juga: Nama-Nama Pasukan Jihad yang Berjuang di Jalur Gaza, Palestine
Tidak diketahui darimana arah serangan. Namun seorang sopir mobil mengalami luka ringan akibat kejadian itu.
“Kondisi seperti ini (identifikasi) tidak bisa dilakukan oleh personel kemanusiaan,” kata Kepala Sub-Delegasi ICRC di Gaza, William Schomburg.
Setelah berhasil mendistribusikan bantuan, konvoi ICRC menemani enam ambulans yang mengangkut pasien dengan luka parah ke Mesir melalui penyeberangan Rafah.
Konvoi itu kemudian mengubah rute dan melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Al-Shifa tempat dimana mereka mengirimkan perbekalan.
Baca juga: Krisis Kesehatan Merebak di Rumah Sakit Al Aqsa Jalur Gaza, Koridor Penuh dengan Pengungsi
Sekolah di Gaza Utara yang dikelola PBB juga tak luput dari serangan. Satu dari 5500 pengungsi yang berlindung di sana dikabarkan tewas, serta 9 lainnya terluka.
Sementara, itu antrean pasokan bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza sejak Israel melonggarkan pengepungan pada 21 Oktober.
Menurut PBB, pasokan itu hanya membawa makanan, air dan peralatan medis. Tak ada yang membawa bahan bakar.
Sementara itu ICRC mengatakan waega sipil terpaksa menanggung penderitaan akibat peperangan itu. Terurama anak-anak. Baik di kubu Gaza maupun Israel.
Banyak anak-anak yang telah direnggut dari keluarga mereka dan disandera.
“Apalagi yang harus ditanggung oleh anak-anak,” ujar ICRC.