JAKARTA, RADSIK – Perkembangan investor ritel di Indonesia makin besar. Mereka pun mengincar pasar luar negeri setelah diberi akses.
Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew mengatakan, pihaknya mulai memfasilitasi investasi saham Amerika Serikat (AS) pada awal 2022. Dan, angka investor mengalami kenaikan pesat.
“Jumlah investor ritel Indonesia di saham AS pada September naik hingga sepuluh kali lipat jika dibandingkan Februari,” katanya, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga:Bersiap Hadapi Porprov JabarSBY: Semua Negara Harus Berikhtiar
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
JIka dibandingkan secara kuartal, dia menyebut pertumbuhan populasi investor ritel di pasar saham AS pada kuartal III mencapai dua kali lipat dibandingkan kuartal pertama. Tren tersebut tak terlepas dari populasi investor ritel yang makin banyak.
Menurut Bursa Efek Indonesia, lanjut dia, kontribusi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian tahun lalu mencapai 56,2 persen. Naik 7,8 poin dibandingkan kontribusi 2020 sebesar 48,4 persen. “Pasar saham menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang memiliki pengetahuan dalam analisis pasar. Dan, kami menyambut positif antusiasme pengguna kami di kelas aset saham AS,” ujarnya.
Untuk menjawab animo tersebut, Pluang menyediakan lebih banyak pilihan aset investasi baru pada saham AS. Saat ini perusahaan teknologi finansial itu menyediakan saham yang diperdagangkan di NASDAQ dan NYSE.
Menurut Pluang, warga Indonesia kini mulai beralih orientasi finansialnya. Yang sebelumnya hanya menabung kini mulai sadar investasi. Namun, dia menganjurkan masyarakat agar bisa memahami risiko investasi pada masing-masing instrumen. (jpc)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!