Inovasi, Polbangtan Bogor Ciptakan Era Baru Pertanian Organik di Desa Sukatani

Polbangtan Bogor
Polbangtan Bogor melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Senin, 15 Juli 2024. (Polbangtan Bogor for Radartasik.id)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melaksanakan program pengabdian masyarakat yang fokus pada edukasi dan fasilitasi taman B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Senin, 15 Juli 2024.

Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, pengembangan sektor pertanian memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Dia menekankan pentingnya regenerasi petani agar dapat dilaksanakan secara optimal.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan bahwa petani milenial memainkan peran krusial dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian. 

Baca Juga:Napoli dan PSG Terjebak dalam Kegagalan Besar, Masa Depan Victor Osimhen Kini Tidak PastiAC Milan Ambil Langkah Besar, Youssouf Fofana Akan Menjadi Punggawa Baru Rossoneri

Dia menegaskan bahwa untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, dibutuhkan SDM Pertanian yang unggul, andal, profesional, mandiri, serta memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.

Program ini diselenggarakan dengan dukungan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor dan dilaksanakan di area yang berfokus pada penanganan stunting.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani Berdikari di Desa Sukatani dalam pengelolaan taman B2SA. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta mencegah stunting pada anak-anak dan calon bayi dari ibu hamil, sebagai upaya mempersiapkan generasi emas 2045.

Dalam kegiatan ini, peserta dilibatkan dalam praktik pembuatan pupuk kompos padat dan pupuk organik cair (POC), serta pembuatan bedengan untuk menanam sayuran organik. 

Pupuk kompos yang dibuat melibatkan bahan-bahan seperti kotoran kambing, gedebog pisang, rerumputan, dan protamin sebagai starter untuk membantu proses pembusukan.

Kelompok Berdikari yang terdiri dari ibu-ibu desa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. 

Baca Juga:Joao Felix di Ambang Pindah ke Aston Villa, Langkah Berani Tim Premier League untuk Merebut Bintang PortugalBarcelona Manfaatkan Pesona Lamine Yamal untuk Menggoda Nico Williams Bergabung dengan Raksasa Catalan

Mereka memperoleh pengetahuan baru tentang cara mengolah lahan dan pembuatan pupuk kompos serta pupuk organik cair. 

Mereka mengungkapkan kepuasan atas pengetahuan baru yang diperoleh, terutama terkait budidaya tanaman secara organik.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sukatani, khususnya kelompok Berdikari, dapat mengembangkan taman B2SA dan menghasilkan produk panen yang aman dikonsumsi oleh keluarga serta bernilai gizi tinggi. 

0 Komentar