TASIK, RADSIK – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya melaksanakan Gebyar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 dan Rangkaian Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-21, di GOR Sukapura Dadaha Kota Tasikmalaya, Minggu (16/10/2022). Kegiatannya berupa talk show BIK, bazar keuangan, senam bersama dan parade mobil kas keliling.
Tujuannya agar stabilitas sistem keuangan terjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk keuangan.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:10 Kader Kawal Satu TPSBangkit, Berkarya, Berjaya
Kepala OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budi Witono mengatakan, BIK sebagai wadah masyarakat mengetahui dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan secara lebih optimal. Mengingat hasil survei OJK tahun 2019, bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia sebanyak 76 persen, sedangkan literasinya 38 persen. “Untuk Jawa Barat, tingkat inklusi 78 persen dan literasi 36 pesen,” katanya, Minggu (16/10/2022).
Artinya, Jawa Barat tingkat inklusi di atas nasional. Namun di sisi hasil literasinya, ternyata masih sedikit di Jawa Barat. “Berarti masyarakat belum sepenuhnya memahami produk jasa keuangan yang ada di perbankan. Namun dalam transaksi jasa keuangan, masyarakat sudah banyak yang menggunakannya,” ujarnya.
Oleh karenanya, agar adanya peningkatan tingkat inklusi dan literasi, ia pun menitipkan agar para bankir dan OJK terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Tentunya agar mengurangi masyarakat yang terjerat pinjaman online ilegal atau bank emok.
“Di Jawa Barat banyak orang yang terjerat pinjaman online atau bank emok. Sehingga penting masyarakat mengetahui produk-produk perbankan,” katanya.
Kemudian, bagi masyarakat yang menerima layanan pesan singkat yang berisi pinjaman online, bisa segera melaporkan ke OJK. Itu tinggal telepon ke 157 atau kirim WhatsApp ke 081157157157.
Kepala OJK Tasikmalaya Edi Ganda Permana menyampaikan, strategi dalam meningkatkan inklusi dan literasi, agar tercapainya target 90 persen pada 2024 sesuai diharapkan Presiden Jokowi. Momentum Gebyar BIK ini, dalam rangka mengenalkan penyediaan produk dan layanan jasa keuangan. Oleh karenanya, ia berterima kasih kepada industri keuangan yang ada di Priangan Timur yang mendukung acara Gebyar BIK.
“Kita senantiasa terus gencar sosialisasi BIK dengan kerja sama komisi XI DPR RI, industri keuangan, pemerintah, dan lainnya,” katanya.