Ingatkan Bahaya Bullying, Guru SDN 1 Garawangi Sambut Siswa Baru dengan Drama Musikal

drama musikal
Para guru SDN 1 Nagarawangi mementaskan drama musikal bertema bullying dalam MPLS, Selasa 23 Juli 2024. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID  – Sejumlah guru SDN 1 Nagarawangi berlakon menjadi anak-anak sekolah dasar. Dengan mengenakan seragam merah putih serta dandanan ala anak SD yang masih culun mereka memainkan peran sebagai pelaiku dan korban perundungan atau bullying yang kerap terjadi di sekolah.

Drama musikal yang menjadi tontonan para siswa baru itu sengaha dipentaskan sebagai pembelajaran disela masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SDN 1 Nagarawangi.

Setelah penampilan lakon tersebut selesai, anak-anak yang baru masuk dua hari itu juga diminta memperagakan kembali drama yang ditampilkan pada guru, supaya memahami pesan moral bahwa perundungan merupakan perbuatan tidak terpuji.

Baca Juga:SK PAN Diprediksi Mendekat ke Murjani Jelang Pendaftaran Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Gansa Persada MAN 1 Tasikmalaya Raih Juara 1 di Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64

“Alhamdulillah anak-anak antusias, selain penyegaran untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekolah setelah libur begitu lama ya tiga minggu, mereka kita berikan pesan moral yang penting dalam menjaga pertemanan, menjaga semangat belajar,” ujar Kepala SDN 1 Nagarawangi Ria Prihatini Dewi MPd disela kegiatan, Selasa 23 Juli 2024.

Lewat pertunjukan drama musikal, ia berharap penyampaian pesan moral bisa lebih diterima anak-anak. Selain menghibur, pertunjukan itu syarat akan pesan agar dalam berlaku sehari-hari sebagai siswa, mereka tidak boleh melakukan perundungan satu sama lain.

“Tema bullying itu populer di kalangan sekolah. Supaya dicontohkan agar mereka memahami bahwa perbuatan itu tak baik bagi anak. Semoga, adanya drama musikal ini anak bisa berubah sikap dan kepribadian menjadi anak baik dan Soleh solehah,” harap Ria.

Salahseorang peserta MPLS, Mulki Bilqis mengaku senang dan mendapat banyak wawasan di masa persekolahan awal tersebut. Apalagi sajian drama musikal yang ditampilkan para guru, syarat akan makna sosial.

“Ya jadi kami jadi tahu bahwa bully itu tindakan tidak terpuji, dan tidak baik untuk dilakukan kepada teman, apalagi teman satu sekolah,” ungkapnya. (Firgiawan)

0 Komentar