Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ciamis Harus Dinaikan Kalau Ingin Maju

Indeks pembangunan manusia
Perwakilan OPD, masyarakat dan akademisi mengikuti Focus Group Discussion (FGD) penyusunan awal RPJPD tahun 2025-2045 di Aula Bappeda Ciamis, Selasa (17/10/2023). (foto: Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Indeks pembangunan manusia atau IPM Kabupaten Ciamis masih berada di angka 71,45 poin.

Jika ke depannya Ciamis ingin menjadi daerah yang maju, maka angka indeks pembangunan manusia itu harus dipatok pada nilai yang tinggi. Yakni menjadi sekitar 80 poin.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Perencanaan RPJPD Kabupaten Ciamis Tiwa Sukrianto dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Bappeda Ciamis, Selasa (17/10/2023).

Baca Juga:PMII Ciamis Sebut Wakil Rakyat Memang Tak Wajib Ngantor Setiap HariMajelis Reformis Tasikmalaya Cium Dugaan Petugas Sensus Kena Pungli: BPS Kabupaten Tasikmalaya Tegaskan Pembayaran Langsung Ditransfer ke Rekening Masing-Masing

Indeks pembangunan manusia memang menjadi salah satu masalah yang paling lama dibahas dalam diskusi penysunan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ciamis 2025-2045 itu.

“Adanya FGD ini agar keluarnya isu strategis untuk 20 tahun ke depan. Ketika ingin kembali memperbaiki sektor ekonomi basis untuk kemajuan Kabupaten Ciamis,” katanya kemarin.

Tiwa menegaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sangat penting sebagai investasi jangka panjang. Hasilnya akan terlihat melalui indikator indeks pembangunan manusia.

“IPM ini kan ada tiga dimensi. Dari tingkat lamanya pendidikan, derajat kesehatan, dan daya beli masyarakat. Sehingga ketika ingin perbaiki SDM, harus rata-rata lama pendidikan minimal lulusan SMA atau Diploma,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa daya beli masyarakat nantinya akan berpengaruh terhadap ketertarikan investor untuk datang dan berinvestasi.

Sebaliknya, daerah dengan daya beli masyarakat yang rendah tidak akan dilirik karena tidak menguntungkan untuk investasi.

“Investor tertarik karena melihat ekonomi masyarakatnya maju,” katanya.

Oleh karenanya, ia menantang Pemerintah Kabupaten Ciamis agar berani mematok angka IPM 80 poin dalam 20 tahun ke depan.

Baca Juga:STTC Undang Ahli dari Microsoft Indonesia untuk Berbagi Pengetahuan Tentang IT dan PemorgramanKolaborasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Poltekkes Kemenkes Surakarta, dan UGM Wujudkan Desa Zero New Stunting di Kabupaten Tasikmalaya

Kalau mampu berarti, kesejahteraan masyarakat terjamin. Sebab IPM tinggi mencerminkan kemajuan suatu daerah.

“Kalau sekarang kan (Kabupaten Ciamis, Red) baru 71,45 poin, dengan peningkatan sedikit-sedikit. Kalau daerah lain di Jawa Barat sudah ada yang 82 poin IPM-nya,” ujarnya.

0 Komentar