Ilmu Hukum

Ilmu Hukum
Dahlan ISkan
0 Komentar

EMPAT mahasiswa dibunuh. Jam 03.00 dini hari. Di rumah kontrakan mereka. Tiga cewek, satu cowok. Mereka tidur di dua kamar dari rumah 6 kamar. Yang sepasang memang lagi pacaran: tidur di satu ranjang.

Ini bukan pembunuhan ala Sambo: yang mudah diungkap tapi sulit diurai. Ini pembunuhan ala rubrik kriminal di majalah Intisari: sulit diungkap, sulit pula diurai.

Polisi sampai sibuk menenangkan masyarakat sekitar. Ini gara-gara pembunuhnya masih gentayangan. Belum bisa ditangkap. Masyarakat khawatir si pembunuh akan melakukan pembunuhan lanjutan. Bisa lebih banyak lagi yang dibunuh. Apalagi di musim pembunuhan yang kian deras di sana.

Baca Juga:Pemuda Di-upgrade KeagamaanWisata Pantai Tetap Ramai

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

“Jangan khawatir. Meski pembunuhnya belum ditangkap, kelihatannya pembunuhan ini hanya menyasar 4 mahasiswa itu,” ujar polisi setempat seperti dikutip banyak media di sana.

Berhari-hari berita pembunuhan ini viral. Di seluruh Amerika. Berminggu-minggu. Sebulan pun lewat. Tanpa tahu siapa pelakunya. Pun setelah 1,5 bulan.

Kasihan orang-orang yang sempat masuk radar polisi. Mereka sempat diincar. Misalnya mahasiswa yang dua bulan lalu pindah dari rumah kontrakan tersebut. Atau para pemilik mobil yang tertangkap kamera di dekat situ. Juga mantan pacar mereka. Lalu, lelaki bertudung kepala yang pernah satu kafe dengan salah satu dari korban. Pun teman-teman yang terlibat pembicaraan di medsos. Dan banyak lagi.

Satu per satu polisi membuat klarifikasi. Yakni setelah menginterogasi mereka. Si bekas penghuni tidak terlibat. Si pemilik mobil tidak ada kaitannya. Si mantan pacar tidak tahu apa-apa. Pun mantan pacar yang malam itu ditelepon oleh korban sampai lebih 7 kali. Semula mantan pacar itu yang jadi ‘’tertuduh’’ utama. Ternyata mereka bukan tipe kenangan lama tumbuh kembali.

Rumah kontrakan maut itu di sebelah kampus U of I. Saya hafal singkatan itu. Juga terkesan. Saya sering lewat kota kecil ini: Moscow. Di pedalaman negara bagian Idaho yang berbukit. Kampus ini juga hanya 15 menit dari kampus terkenal di kota kecil lainnya: Pullman. Sama-sama kampus besar, sama-sama di perbukitan, sama-sama indah tapi beda negara bagian. Pullman masuk negara bagian Washington. Nama universitasnya: Washington State University. Dekat perbatasan dengan Idaho.

0 Komentar