HUT 78 SPS dan Perayaan 25 Tahun UU Pers: Refleksi Perjalanan Pers di Indonesia

Perjalanan Pers
Ilustrasi beragam macam kamera. 
0 Komentar

Beberapa tahun kemudian, Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, juga aktif dalam dunia pers dengan mendirikan surat kabar Soeloeh Indonesia pada 1927 dan Persatoean Indonesia pada tahun berikutnya.

Peran pers di Bandung tidak berhenti di situ. Pada 1 Juli 1932, terbit majalah Fikiran Ra’jat yang menjadi corong ideologi Marhaenisme, sebuah gagasan yang dipelopori oleh Soekarno.

Surat kabar-surat kabar ini menjadi alat perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme, serta menjadi bagian dari sejarah panjang pergerakan nasional.

Baca Juga:Survei Pilkada Kota Tasikmalaya 2024: Memahami Preferensi dan Aspirasi Warga, Calon Harus Tahu15 Tahun Paguyuban Honda Depok: Merayakan Solidaritas Bikers dengan Semarak

Tak hanya dalam perjuangan kemerdekaan, Bandung juga menjadi saksi penting dalam sejarah internasional, melalui Konferensi Asia Afrika yang digelar pada tahun 1955.

Rundown Kegiatan

Kegiatan HUT SPS ke-78 akan dimulai pada 19 September 2024 dengan Dialog Media yang membahas refleksi 25 tahun perjalanan UU Pers dan prospek masa depan industri pers pasca terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Publisher Rights.

Sesi ini akan dibuka dengan keynote speech, dilanjutkan dengan diskusi panjang yang melibatkan berbagai tokoh penting di dunia pers.

Pada hari kedua, 20 September 2024, akan diadakan Anugerah 78 Tahun SPS yang diisi dengan serangkaian penghargaan.

Penghargaan Media Brand Awards dan Media Relations Awards 2024 akan diberikan kepada berbagai media, korporasi, dan institusi yang telah menunjukkan performa luar biasa di bidang komunikasi dan hubungan media.

Penghargaan Lontar dan Lestari Awards juga akan diberikan kepada pemerintah daerah yang berperan penting dalam pelestarian budaya dan pengembangan dunia pers.

Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun masa depan pers yang lebih sehat, independen, dan berkualitas.

Baca Juga:Selalu Waspada di Jalan Sempit: 4 Tips Berkendara yang Wajib DiketahuiDua Mahasiswa STMIK DCI Tasikmalaya Raih Juara 1 Kompetisi Web Tingkat Nasional

Terlebih lagi, dengan tantangan digitalisasi yang semakin pesat, peran UU Pers dan kesadaran akan pentingnya kebebasan pers menjadi lebih relevan dari sebelumnya.

Pers Sehat dan Berkualitas: Tantangan Masa Depan

Dengan tema ”Mewujudkan Pers Sehat, Pers Berkualitas,” SPS mengajak seluruh pemangku kepentingan di dunia pers untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan zaman.

Tantangan seperti munculnya disrupsi digital, persaingan platform media sosial, serta ancaman terhadap independensi jurnalistik menjadi isu yang tidak bisa diabaikan.

0 Komentar