TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Polling Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya yang diselenggarakan Radar Tasikmalaya sepanjang bulan Juni telah ditutup pada 1 Juli 2023.
Radar Tasikmalaya memilih 16 figur yang ditawarkan ke publik untuk bakal calon wali Kota Tasikmalaya.
Ke 16 tokoh tersebut antara lain Agus Wahyudin, Ateng Budiman, Azies Rismaya Mahpud, Cheka Virgowansyah, Dede Muharram, Dr Cholis Muklis, Enjang Bilawini, Hendro Nugraha, Ivan Dicksan, KH Aminudin Bustomi, Muhammad Yusuf, Muslim, Prof Kartawan, Viman Alfarizi Ramadhan, Wahid dan Yanto Aprianto Oce.
Baca Juga:Arsenal Incar Kylian Mbappe, Mulai Pendekatan untuk Musim Panas Depan? Segini Gaji Sang Bintang di PSGDominik Szoboszlai Gabung Liverpool, Dikontrak 5 Tahun, Tes Medis Tuntas
Melalui polling ini, Radar Tasikmalaya ingin mengukur popularitas dan antusiasme para figur menjelang Pemilihan Calon Wali Kota Tasikmalaya 2024.
Selain figur, Radar Tasikmalaya juga ingin mengetahui sejauh mana animo para pemilih dan pendukung 16 tokoh yang ditawarkan itu.
Perlu digarisbawahi bahwa polling ini merupakan polling yang menggunakan sistem Google Formulir. Dengan demikian, para partisipan ini adalah orang-orang yang setidaknya paham tentang penggunaan email dan perangkat digital lainnya untuk mengikuti polling ini.
Menilik hal tersebut, hasil polling melalui Google Formulir ini tidak merepresentasikan bahwa figur yang memiliki voter terbanyak dipastikan punya kekuatan yang sama di lingkungan nyata masyarakat Kota Tasikmalaya.
Polling digital ini paling tidak bisa menggambarkan siapa di antara figur-figur ini atau pun tim pendukungnya yang mempunyai kecakapan dan pemahaman di bidang teknologi serta antusiasme menuju Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Termasuk pemahaman para voter.
Selama polling berjalan, ada pertanyaan dari beberapa politisi terkait alasan kami memilih 16 figur yang disodorkan ke publik. Termasuk soal metodologi dan manfaat dari polling ini.
Perlu dipertegas kembali bahwa 16 figur yang masuk dalam polling ini adalah versi yang disodorkan oleh Radar Tasikmalaya ke publik. Kami menampung masukan dari tokoh-tokoh tertentu dan mengamati peristiwa politik untuk menentukan figur-figur tersebut.