Harga Minyak Dunia ‘Mager’ di Bawah USD 100

Harga Minyak Dunia ‘Mager’ di Bawah USD 100
Puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo BEM Nusantara tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Massa membawa spanduk bertulisan 'BEM Nusantara Tolak Kenaikan BBM dan Pasal-pasal Kontroversi RKUHP'. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
0 Komentar

JAKARTA, RADSIK – Harga minyak mentah dunia fluktuatif, namun dua hari terakhir angkanya masih bertahan di bawah USD 100 per barel.

Data Bloomberg hingga Jumat (2/9/2022) 12.20 WIB menunjukkan harga minyak mentah Brent (ICE) berada di angka USD 94,13 per barel untuk pengiriman November. Sedangkan jenis minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Oktober 2022 dipatok dengan harga USD 88,33 per barel.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Indonesia Siap Sambut Investor Luar NegeriKolaborasi Kembangkan Media Kampus

Sementara itu, mengutip Reuters, penurunan ini merupakan imbas kekhawatiran terhadap ekonomi global yang diprediksi akan melambat karena pembatasan untuk mengatasi Covid-19 di Tiongkok.

“Pelemahan yang keluar dari Tiongkok telah memainkan peran penting dalam menurunkan harga,” kata Harry Altham, analis energi untuk EMEA & Asia di StoneX Group di London.

Beberapa kota terbesar Tiongkok, mulai dari Shenzhen hingga Dalian, disebut telah memberlakukan penguncian dan penutupan bisnis untuk mengekang wabah Covid-19. Di sisi lain, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu juga tengah berjuang dari pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Selain itu, Altham juga menyebut bahwa penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran menurunnya permintaan minyak karena suku bunga naik dan inflasi yang mencengkeram ekonomi Barat.

Volatilitas pasar minyak juga baru-baru ini mengikuti kekhawatiran tentang pasokan yang tidak memadai dalam beberapa bulan kedepan. Terutama setelah Rusia mengirim pasukan militer ke Ukraina, dan pada waktu bersamaan OPEC juga berjuang untuk meningkatkan produksi.

Survei Reuters menyebutkan, output OPEC mencapai 29,6 juta barel per hari (bph) dalam sebulan terakhir, sementara output AS naik menjadi 11,82 juta bph pada Juni 2022. Posisi tersebut, berada di level tertinggi sejak April 2020.

Di sisi lain, Administrasi Informasi Energi AS mengungkapkan bahwa stok minyak mentah AS turun 3,3 juta barrel, sementara stok bensin turun 1,2 juta barel. (jpc)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

0 Komentar