Harga di Pasar Tradisional Mulai Naik

Harga di Pasar Tradisional Mulai Naik
deni nurdiansah/radar tasikalaya SAYURAN, Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan. Kenaikan terutama pada hasil pertanian naik diduga karena petani gagal panen.
0 Komentar

RADAR TASIK – Menjelang Ramadan, harga kebutuhan pokok mulai menunjukkan kenaikan. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida, pada minggu ini persentase kenaikan dan penurunan harga masing-masing komoditi berbeda dibandingkan dengan harga minggu lalu.

“Misalnya harga minyak goreng kemasan di Pasar Kalipucang mencapai Rp 23.000. Sementara di Pasar Pananjung Rp 25.000,” ungkapnya.

Harga bawang putih di Pasar Kalipucang mengalami kenaikan dari Rp 25.000 menjadi Rp 26.000. Minyak goreng kemasan yang semula Rp 20.000 menjadi Rp 23.000. [membersonly display=”Baca selengkapnya” linkto=”https://radartasik.id/masuk” linktext=”disini”]

Baca Juga:Anggaran untuk Pemeliharaan MinimSehari, Tiga Lokasi Kebakaran

Kenaikan paling signifikan adalah minyak goreng curah yang semula Rp 14.000 menjadi Rp 22.000 dengan kenaikan Rp 8.000 atau presentase 57,1 persen. Untuk telur ayam BR yang semula Rp 25.000 menjadi Rp 26.000.

Sementara di Pasar Pananjung harga cabai hijau naik dari Rp 22.000 menjadi Rp 24.000, minyak goreng kemasan dari Rp 21.000 menjadi Rp 25.000. Minyak goreng curah dari Rp 20.000 menjadi Rp 22.000.

Sementara itu, harga minyak goreng kemasan di Pasar Parigi naik dari Rp 19.500 menjadi Rp 24.000. Minyak curah dari Rp 20.000 menjadi Rp 23.000. Daging ayam BR dari Rp 38.000 menjadi Rp 40.000.

Menurutnya, kenaikan harga paling rendah adalah telur ayam BR di Pasar Kalipucang, sedangkan perubahan kenaikan harga paling tinggi adalah minyak goreng curah di Pasar Kalipucang. “Perubahan penurunan harga paling rendah adalah bawang merah di Pasar Parigi dan penurunan harga paling tinggi adalah cabai rawit di Pasar Kalipucang,” ucap Tedi.

Menurut Tedi, komoditi yang mengalami kenaikan diakibatkan karena musim penghujan, sehingga para petani gagal panen. “Komoditi yang lainnya, baik sektor hasil pertanian, perkebunan, perikanan, perternakan, industri maupun bahan bangunan relatif cukup stabil,” ucapnya. (den)
[/membersonly]

0 Komentar