Harga Cabai Jadi Fokus Pengendalian Inflasi Kota Tasikmalaya di Tahun 2024

inflasi
Pj Wali Kota Tasikmalaya dan Sekretaris Daerah Ivan Dicksan memimpin kegiatan Cacity Building TPID di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (05/01/2024). (Ayu Sabrina B/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TIPD) Kota Tasikmalaya tetapkan target untuk 2024 pada rentang 1,5% hingga 3,5%.

Angka itu akan ditempuh dengan cara fokus mengendalikan harga komoditas cabai, telur, dan beras.

“Kalau tahun kemarin target itu plus minus tiga, jadi dua sampai empat. Sekarang ini turun jadi 2,5 sampai 3,5 itulah range inflasi yang kita targetkan,” kata Drs H Ivan Dicksan, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Caleg PKS Kabupaten Ciamis Dicoret dari DCT, Begini KronologinyaSebagian Dana Kelurahan di Kota Tasikmalaya Akan Digunakan untuk Program KATASIK

Ivan menjelaskan bahwa kenaikan harga komoditi tersebut jadi penyumbang utama inflasi Kota Tasikmalaya.

“Misalnya, kenaikan harga kepada masyarakat kan itu bisa memberikan kontribusi inflasi. Seperti kaitan dengan Dinas Perwaskim, yang membina perumahan menghimbau kepada para pemilik kos untuk tahun ini kenaikan harganya jangan terlalu tinggi,” terang Ivan.

“Karena itu ternyata bisa berdampak terhadap kenaikan inflasi,” tambahnya.

Banyak lahan di Kota Tasikmalaya, yang menurut Ivan bisa dimanfaatkan untuk program pengendalian inflasi tahun 2024.

“Kita juga fokus terkait komunitas pangan, harus terus konsen terkait dengan cabai merah, bawang, telur, dan beras,” ucapnya.

“Kita juga akan mencoba menginventarisir tanah milik pemerintah daerah, yang belum termanfaatkan. Dioptimalkan untuk komoditas tertentu. Tanah carik, lahan pemakaman juga bergeraknya tidak terlalu cepat. Sebenarnya kita punya potensi itu, untuk membina kelompok tani sekitar,” jelas Ivan.

0 Komentar