Harga Beras Tembus Rp 16.000, Pj Wali Kota Tasikmalaya Siapkan Beberapa Strategi Untuk Cegah Inflasi

Harga beras Rp 16.000, inflasi
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harga sembako khususnya beras terus naik hingga angka Rp 16.000 per kilogram di pasar, Minggu 11 Februari 2024. Pj Wali Kota menyiapkan beberapa strategi untuk menekan angka inflasi dari kondisi tersebut.

Diakui Cheka, beberapa komoditi pangan saat ini masih terbilang tinggi di Kota Tasikamlaya. Hal ini menurutnya dikarenakan lahan-lahan pertanian belum memasuki masa panen. “Karena siklus panen,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan badan ketahanan pangan nasional. Salah satu solusi yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan operasi pasar untuk menekan harga tidak terus naik. “Dalam waktu dekat kita akan ada operasi pasar,” ujarnya.

Baca Juga:TPS Outdoor Terlalu Berisiko di Pemilu 2024 Tasikmalaya, Penyelenggara Harus Antisipasi Cuaca Ekstrem dan BencanaLempari Foto Presiden, Aktivis Mahasiswa di Tasikmalaya Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Pihaknya juga terus melakukan pengecekan secara berkala untuk kondisi ketersediaan dan harga di pasar. Karena pihaknya perlu data terbaru supaya penanganan yang dilakukan tidak keliru. “Selain beras kemarin juga sempat ada cabai merah (mahal), setiap minggu kita cek,” katanya.

Dinamika harga dan ketersediaan pangan menjadi salah satu penyebab inflasi daerah. Untuk itu pihaknya akan menerapkan gerai inflasi atau mobil inflasi yang yang menyediakan komoditi pangan yang sedang mahal. “Masih sedang dikaji dulu, apa kita siapkan gerai khusus atau dengam mobil inflasi,” ujarnya.

Secara teknis, gerai inflasi atau mobil inflasi bisa sesegera mungkin dilaksanakan karena tinggal menyiapkan tempat atau kendaraan. Menurutnya, persoalannya justru dalam hal penyediaan komoditinya yang tentu tidak sederhana. “Yang terberat itu menyiapkan komoditasnya itu. Misal cabai mahal, sementara petani di kita juga sedikit stoknya,” tuturnya.

Selain itu pihaknya juga perlu berkolaborasi dengan pengusaha atau supplier. Karena pemerintah tidak bisa secara instan membeli komoditi pangan untuk dijual di gerai atau mobil inflasi. “Karena kita belum punya BUMD pangan,” terangnya.

Salah seorang pedagang sambako di Pasar Pancasila, Apip Muhammad Zianudin (24) mengatakan bahwa harga beras dalam hitungan hari bisa naik. Untuk kualitas terendah saja, dia mematok harga di Rp 16.000. “Itu yang paling murah, yang di atasnya Rp 16.500 dan Rp 17.000,” ujarnya kepada Radar, Minggu (11/2/2024).

0 Komentar