Gua Kaca, Wisata Alternatif di Kabupaten Pangandaran, di Atasnya Ada Bukit Galau

Gua Kaca
Wisatawan menyusuri Gua Kaca di Desa Sidomulyo Kabupaten Pangandaran. (Istimewa)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Desa Sidomulyo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran memiliki destinasi wisata yang cocok untuk healing akhir pekan. Namanya Gua Kaca dan Gua Surupan.

Menurut Kasi Pemerintahan Desa Sidomulyo Indra, Gua Kaca dan Gua Surupan Kabupaten Pangandaran sempat booming di tahun 2017 sampai 2019-an.

“Dulu sempat dikelola oleh karang taruna desa, namun akhirnya vakum,” kata Indra belum lama ini.

Baca Juga:Hajat Bumi Pulo Majeti Kota Banjar Bakal Dimeriahkan Charly Hingga Desy RatnasariSoal Defisit Anggaran, Perlu Dahulukan Skala Prioritas, Perjalanan Dinas Harus Dipotong!

Menurutnya, pemberian nama Gua Kaca berdasarkan pada warna batuan dan stalagmit yang seperti kaça. “Stalagmit atau batuan yang berada di atas gua dan menjorok ke bawah jadi ciri khas,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk sampai ke gua tersebut, membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari jalan utama Kabupaten Pangandaran.

“Kemudian (wisatawan) nanti harus berjalan kaki sekitar 500 meteran, dan motor harus ditunda (disimpan),” katanya.

Gua Kaca dan Gua Surupan Pernah Ramai

Setelah menelusuri ke dalam Gua Kaca yang jaraknya sekitar 50 meter, wisatawan bisa naik ke atas bukit. “Namanya Bukit Galau, di sana bisa terlihat Pantai Pangandaran dari sana,” jelas Indra.

Kemudian dari gua tersebut wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Gua Surupan yang jaraknya kurang lebih 700 meter.. “Perjalanannya memang cukup panjang, tapi mengasyikan,” katanya.

Di dalam Gua Surupan ada aliran air yang tidak pernah surut. “Kalau ujung aliran ini saya kurang tahu kemana arahnya,” jelasnya.

Dia berharap suatu saat nanti kedua gua tersebut bisa ramai seperti dulu. “Kalau sekarang mau main ke gua tersebut masih bisa, karena akes jalan juga sudah bagus,” katanya. (*)

0 Komentar