Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya di Dadaha Bikin Gerah dan Rawan Bocor

Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Dewan Kesenian
Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya berlokasi di Komplek Dadaha Kecamatan Cihideung
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya (GKKT) masih butuh berbagai pembenahan. Dari mulai perbaikan bangunan, penunjang pertunjukan sampai dengan fasilitas pengunjung.

Pengguna atau pengunjung GKKT harus siap dengan suasana yang gerah karne Air Conditioner (AC) tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan kondisi toilet pun kurang terawat.

Dari informasi yang dihimpun Radar, gedung tersebut pun rawan bocor ketika hujan. Sehingga bisa menjadi kendala operasional pengguna di kala musim penghujan.

Baca Juga:Cita-Cita Masuk Akmil, Siswa SDN Buniasih Jadi Juara 1 Bintang Pelajar 2023 TasikmalayaMakam Bayi Dibongkar, Polisi Sudah Kantongi Rekomendasi Majelis Ad Hoc Soal Kasus Klinik Alifa

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan pariwisata Deddy Mulyana. Setiap tahun pihaknya selalu mengajukan perbaikan baik untuk infrastruktur sampai dengan perbaikan sarana yang ada di komplek Dadaha. “Kalau pengajuan selalu kita lakukan, tapi belum teralokasikan,” ucapnya kepada Radar, Rabu (19/12/2023).

Termasuk untuk GKKT yang saat ini beberapa fasilitasnya bermasalah. Seperti halnya AC yang tidak berfungsi secara normal dan juga fasilitas lainnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya mencari alternatif-alternatif. Supaya pemeliharaan setidaknya bisa berjalan meskipun belum begitu maksimal. “Seperti pengecatan dan perbaikan-perbaikan sederhana lainnya,” imbuhnya.

Beberapa waktu sebelumnya, Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (GKKT) Bode Riswandi mengatakan bahwa GKKT memang sudah waktunya dibenahi. Baik perbaikan infrastruktur, maupun penunjang-penunjang yang ada. “Seperti lampu sorot, sound system yang memadai, perbaikan, perbaikan kursi juga, termasuk AC karena gerah,” katanya.

Menurutnya, jika Disporabudpar menaikan tarif retribusi pun tidak akan masalah kalau secara fasilitas masksimal. Karena jika fasilitas sudah terbilang lengkap, tentunya pengguna atau penyelenggara acara tidak perlu mencari perlengkapan tambahan. “Karena sekarang kan kalau kita pakai gedung itu, harus mencari lampu, tambahan sound system sehingga butuh biaya-biaya tambahan juga,” ucapnya.

Secara umum, pihaknya tidak memungkiri secara umum GKKT masih cukup representatif. Namun akan lebih baik jika ditunjang dengan kondisi fasilitas yang menunjang. “Secara umum memang masih layak, tapi mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.(*)

0 Komentar