Gali Cerita Rakyat Lokal Jadi Bahan Ajar, MGMP Bahasa Indonesia Kota Tasikmalaya Ikuti Workshop

MGMP
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMA/MA Kota Tasikmalaya bersama dosen dan mahasiswa FKIP Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Siliwangi foto bersama usai workshop di SMA Negeri 5 Tasikmalaya, kemarin. (DIKI SETIAWAN / RADAR TASIKMALAYA)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMA/MA Kota Tasikmalaya bersama Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Siliwangi (Unsil) menggelar workshop.

Kegiatan tersebut merupakan pelatihan membuat bahan ajar yang diikuti oleh para peserta dari guru bahasa Indonesia di wilayah Kota Tasikmalaya dari SMA/MA. Workshop digelar di SMA Negeri 5 Tasikmalaya.

Tema kegiatannya yakni Kurikulum Merdeka Adalah Belajar Tanpa Batasan, Dimana Pengetahuan Mekar dan Kreativitas Berkembang. Di dalamnya Kita Menemukan Kebebasan untuk Menjelajahi, Bertanya dan Tumbuh Menjadi Pribadi yang Berdaya Dalam Mewujudkan Potensi Sejati Kita.

Baca Juga:Semangat Bangkitkan Ekonomi Lebih Kuat, Plaza Asia Tasikmalaya Rayakan HUT RI dengan Aneka LombaSMK Al-Khoeriyah Tasikmalaya Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa

Dalam workshop tersebut menghadirkan narasumber Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Tasikmalaya Drs Dadan Ahmad Sofyan SPd MPd, kemudian Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Siliwangi, Budi Riswandi MPd dan Ketua MGMP) Bahasa Indonesia SMA/MA Kota Tasikmalaya Robi Sobirin.

Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dari Kampus Unsil yang diikuti oleh Tim dari FKIP Bahasa Indonesia yakni Yuni Tinewati, Sinta Rosiana, Adita Putra dan Mahasiswa FKIP Bahasa Indonesia Ikbal dan Azka.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Tasikmalaya Drs Dadan Ahmad Sofyan MPd mengatakan, MKKS bersama MGMP Bahasa Indonesia melaksanakan pengembangan diri untuk seluruh guru Bahasa Indonesia yang ada di Kota Tasikmalaya SMA/MA.

“Yang hadir dalam workshop ini ada 29 guru Bahasa Indonesia dari 10 SMA/MA negeri dan enam swasta,” ungkap Dadan, kepada Radar.

Menurutnya, seluruh perwakilan guru Bahasa Indonesia dari SMA/MA negeri dan swasta ini minimal satu mengirimkan guru Bahasa Indonesia. Walaupun tidak semuanya hadir.

“Melalui kegiatan workshop ini ada harapan bahwa rekan-rekan guru bisa maju bisa melakukan sesuatu terobosan yang baru dan berbeda dengan sebelumnya, mengikuti perkembangan zaman,” kata dia.

Maka dari itu, terang dia, kapabilitas dan kompetensi guru juga harus berubah. Dengan kegiatan atau pelatihan workshop ini yang dilaksanakan oleh FKIP Bahasa Indonesia Unsil, menjadi penguat untuk mendapatkan energi positif yang bisa memberikan pelayan yang lebih baik kepada perkembangan peserta didik di Kota Tasikmalaya.

0 Komentar