Film Budi Pekerti: Kisah Seorang Guru, Istri, dan Ibu dalam Drama Keluarga Indonesia

Film budi pekerti
Foto: ist/google
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Film drama keluarga Indonesia berjudul Budi Pekerti telah resmi tayang di bioskop pada Kamis, 2 November.

Dalam film ini, kita akan dibawa ke dalam kisah Prani, seorang guru Bimbingan Konseling (BK) yang menghadapi tantangan besar dalam hidupnya.

Diproduksi oleh Rekata Studio dan Kaninga Pictures dengan dukungan dari KG Media, Hallywood Academy of Media & Arts Singapore, Momo Films, dan Masih Belajar, film Budi Pekerti menggambarkan dedikasi Prani sebagai seorang konselor untuk siswanya. Film ini juga menyoroti kompleksitas masalah yang dihadapinya.

Baca Juga:Sambut Hari Diabetes, 500 Warga Tasik Meriahkan Gerakan #Hands4Diabetes2023Rumah Ismail Haniyeh Hancur Lebur Dirudal Israel

Salah satu isu yang diangkat dalam film ini adalah dampak dari kejadian viral di media sosial.

Film Budi Pekerti menggambarkan bagaimana perhatian yang berlebihan terhadap isu-isu viral dapat membawa dampak, baik positif maupun negatif, bagi masyarakat.

Sebelum tayang di bioskop Indonesia, Budi Pekerti telah memperoleh pengakuan internasional dengan penampilannya di berbagai festival film, termasuk Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, SXSW Sydney 2023 Screen Festival, dan menjadi film pembuka di Jakarta Film Week 2023. Film ini juga akan ditayangkan sebagai official selection di Taipei Golden Horse International Film Festival 2023.

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Wregas Bhanuteja dan diproduseri oleh Adi Ekatama, Willawati, dan Iman Usman.

Untuk membintangi film ini, beberapa artis ternama seperti Sha Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, Dwi Sasono, dan banyak lagi telah berhasil diajak bergabung.

Kisah “lBudi Pekerti berlatar di Yogyakarta selama masa pandemi dan berfokus pada kehidupan Prani Siswoyo, seorang guru BK SMP di Yogyakarta.

Sinopsis film ini mengungkapkan bagaimana Prani harus menghadapi berbagai masalah, termasuk perawatan suaminya yang mengalami gangguan jiwa, masalah ekonomi, dan tantangan sosial yang timbul dari kejadian viral di media sosial.

Baca Juga:Soal Penanganan Kebakaran di Kota Tasik, Akademisi: Harus Perhatikan RTBL dan DEDKonflik Komodo VS Manusia: Tiga Warga Jadi Korban Serangan Sepanjang Oktober-November 2023

Dalam perjalanannya, Prani juga harus menjalankan tugasnya sebagai seorang guru yang membantu siswanya mengatasi masalah pribadi mereka. Integritasnya sebagai guru, ibu, dan istri diuji dalam berbagai situasi yang kompleks.

0 Komentar