Festival Tunas Bahasa Ibu Digelar di Kota Banjar, 21 Sekolah Dasar Berpartisipasi

Festival Tunas Bahasa Ibu
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Adeng Hendrawan membuka Festival Tunas Bahasa Ibu di SDN 3 Balokang, Kamis 12 Oktober 2023. (Yulianto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar melalui K3S menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kecamatan Banjar. Kegiatan tersebut digelar di SDN 3 Balokang.

Ketua K3S Kecamatan Banjar Enjen Nurjaman SPd mengatakan, Festival Tunas Bahasa Ibu diisi tujuh mata lomba. Pesertanya dari 21 SD negeri dan swasta.

“Pesertanya kebanyakan deri kelas empat dan lima. Ada 20 SD negeri dan satu SD swasta. Nanti akan diambil satu pemenang juara satu untuk melanjutkan lomba di tingkat kota,” kata Enjen Nurjaman, Kamis 12 Oktober 2023.

Baca Juga:Berbondong-bondong Kirim Air Bersih kepada Warga Terdampak Kekeringan di Kota BanjarLapor Dugaan Pembalakan Liar di Kota Banjar, Polisi Cek TKP

Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan media apresiasi kepada para peserta revitalisasi bahasa daerah. Kegiatannya berjenjang, dari tingkat kecamatan, kota hingga provinsi.

Ada pun mata lombanya yakni biantara, nembang pupuh, maca sajak, lomba maca jeung nulis aksara Sunda, lomba ngarang carita pondok, lomba ngabodor sorangan, lomba ngadongeng.

“Ini rutin digelar setiap tahun. Perwakilan dari SD di Kecamatan Banjar sendiri sebelumnya sudah ada yang masuk di tingkat Provinsi Jawa Barat,” kata Enjen.

Festival Tunas Bahasa Ibu Upaya Giatkan Kearifan Lokal

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Adeng Hendrawan berharap melalui Festival Tunas Bahasa Ibu generasi muda di Kota Banjar dapat menghidupkan dan menggiatkan kembali kearifan lokal Bahasa Sunda.

Adeng mengaku bangga melihat semangat dan dedikasi siswa dalam mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas mereka melalui Bahasa Sunda.

“Bahasa Sunda adalah sebuah warisan budaya, melalui perlombaan ini kita dapat melihat bagaimana bahasa ini tetap hidup dan terus berkembang di kalangan generasi muda,” kata dia.

Bahasa Ibu, kata dia, adalah warisan yang tidak boleh hilang, salah satunya upayanya dengan festival dan lomba-lomba.

Baca Juga:Kodim 0625/Pangandaran Siap Bantu Pasokan Air Bersih bagi Warga Terdampak KekeringanAsap dari Kebakaran TPAS Purbahayu Merambah ke Pemukiman Warga

“Tunas Bahasa Ibu bertujuan untuk menjadikan generasi muda sebagai penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan menyenangkan,” katanya. (*)

0 Komentar