FES x CBP Funtastic 2024: Langkah Nyata BI Tasikmalaya Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah

FES x CBP Funtastic 2024
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Laura Rulida ESP, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, jajaran Forkopimda Kota Tasikmalaya, perwakilan Pemda Provinsi Jawa Barat berfoto bersama saat pembukaan FES x CBP Funtastic 2024 di Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya, Jumat, 6 September 2024. (Lisna Wati / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

Laura berharap acara ini dapat memperkenalkan lebih luas ekosistem ekonomi syariah sekaligus mendorong pemahaman masyarakat Kota Tasikmalaya terhadap pentingnya rupiah.

Pada kesempatan ini juga dilakukan deklarasi kerja sama dan implementasi modul ajar Cinta, Bangga, Paham Rupiah.

FES x CBP Funtastic menawarkan berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat, seperti forum ekonomi syariah, pameran ekonomi syariah, kompetisi syariah, edukasi interaktif CBP Rupiah, layanan penukaran uang, serta kegiatan olahraga seperti CBP QRIS Fun Run dan Fun Bike BMPD, dan penampilan musik.

Baca Juga:Bea Cukai Fasilitasi Perdagangan Internasional, Produk Khas Tasikmalaya Dilirik MalaysiaPesan dari Owner Plaza Asia di HUT RI: Pekerja Keras Lebih Sukses dari Pemalas

Bank Indonesia berharap kegiatan ini dapat mempercepat ekosistem ekonomi syariah dan mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan UMKM dan literasi cinta, bangga, paham Rupiah.

Memperkuat Nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

Laura juga menjelaskan bahwa pada tahun 2023, ekonomi Priangan Timur tumbuh positif sebesar 5,11 persen.

Perkembangan ini tidak lepas dari peran ekonomi dan keuangan syariah, yang menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pada Juli 2024, tren positif penyaluran pembiayaan syariah di wilayah ini mencapai pertumbuhan sebesar 7,16% (year-on-year).

Di tingkat global, ekonomi syariah juga diperkirakan terus menguat. Laporan State of The Global Islamic Economy (SGIE) memproyeksikan bahwa konsumsi masyarakat muslim dunia pada tahun 2025 akan mencapai 2,8 triliun dollar AS.

Dalam laporan yang sama pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat ketiga setelah Arab Saudi dan Malaysia dalam hal pengembangan ekonomi syariah.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Bank Indonesia mendorong pendekatan ”money follow the trade,” yang berangkat dari pemahaman bahwa uang memiliki peran sosial dan harus diinvestasikan pada kegiatan yang mendorong keadilan sosial dan ekonomi, serta memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:Mengenal Lebih Dekat Kepala OJK Tasikmalaya Melati Usman, Inovasi Mampu Menyalakan HarapanPetualangan Epik di Tasikmalaya, dari Gunung Galunggung hingga Kampung Naga

Pendekatan ini, menurut BI, sejalan dengan program Cinta, Bangga, Paham Rupiah, yang menekankan pentingnya Rupiah sebagai alat pembayaran sah dan simbol kedaulatan nasional.

”Cinta Rupiah” diartikan sebagai upaya menjaga stabilitas nilai tukar dengan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.

”Bangga Rupiah” mendukung produksi dan inovasi dalam negeri. Sementara ”Paham Rupiah” bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan peran rupiah dalam perekonomian.

0 Komentar